Command Center Resmi Beroperasi, Aplikasi Panic Bottom Menyusul

- Rabu, 21 Agustus 2019 | 14:44 WIB

Keberadaan command center milik Diskominfo Samarinda diharapkan menjadi solusi berbagai permasalahan yang ada di jalan. Seperti macet hingga parkir liar. Misalnya, jika terpantau ada kemacetan, petugas bisa turun langsung menyelesaikan.

 

SAMARINDA–Kriminalitas jalanan bukan hal asing lagi di telinga masyarakat Kota Tepian. Belum lagi ditambah beberapa pelanggaran markah jalan dan kebakaran yang terus menghantui Ibu Kota Kaltim.

Salah satu inovasi Pemkot Samarinda dengan membangun command center untuk memastikan warga tetap aman. Lokasinya di balai kota Samarinda, Jalan Kusuma Bangsa, dan telah diresmikan Selasa (20/8).

Nantinya, ada enam instansi yang akan bersiaga. Yaitu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar), Polisi Resor Kota (Polresta), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan (Dishub), serta Dinas Lingkungan hidup (DLH). Tiap instansi akan diwakili empat personel.

Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang mengatakan, fasilitas ini mengawasi 26 titik yang tersebar di penjuru Samarinda, melalui closed circuit television (CCTV). “Semua bisa dimonitor di sini. Kalau ada masalah di jalan satunya, kami akan jaga di sisi lain,” ungkapnya. Dia pun menegaskan, penjagaan akan dilakukan selama 24 jam. “Nanti dibikin empat sif,” ujarnya.

Terkait pemantauan tindak kriminalitas dan pelanggar markah jalan di Kota Tepian, dia menerangkan saat ini ada 26 CCTV miliki pemkot dan milik Dishub Samarinda. Namun memang belum ideal. “Minimal setiap kelurahan itu ada satu CCTV,” sebutnya. Dia mengaku akan berkoordinasi dengan stakeholder lain agar mendapatkan bantuan CSR untuk pemasangan CCTV. Sebagai informasi, jumlah kelurahan di Samarinda sebanyak 59 kelurahan dengan total 10 kecamatan.

Ditemui terpisah, Kepala Dinas Kominfo Aji Syarif Hidayatullah menjelaskan, command center juga mempunyai aplikasi yang bisa diunduh atau panic button system. Akan tetapi disiapkan untuk RT se-Samarinda. “Aplikasi ini tidak dapat digunakan main-main. Sebab, datanya akan terekam dan tercatat. Kami bisa lacak, kalau ada laporan palsu. Jika pelakunya ditemukan, bisa dipenjarakan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dishub Samarinda Ismansyah memaparkan, pihaknya mempunyai 25 CCTV yang telah terpasang di beberapa titik. Akan tetapi, hanya sembilan yang beroperasi. “Anggaran perawatan di tahun ini belum ada,” terangnya.

Dia menjelaskan akan mengajukan anggaran untuk perawatan 16 CCTV yang mengalami kerusakan tersebut di APBD 2020. “Tahun ini anggaran dipusatkan untuk perbaikan beberapa lampu yang rusak akibat banjir,” ucapnya.

Ismansyah menambahkan, pihaknya akan berkolaborasi dalam menjaga kota Samarinda serta merawatnya dalam segala aspek. “Parkir liar akan kami tindak. Kalau terekam artinya ada bukti,” tutupnya. (*/zaa/dns/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X