Manokwari Sudah Kondusif, Dominggus Ikut Minta Maaf

- Rabu, 21 Agustus 2019 | 12:19 WIB

MANOKWARI—Pasca aksi demonstrasi, Senin (19/8) lalu, Kota Manokwari kini berangsur kondusif. Sejak pagi kemarin (20/8), petugas gabungan TNI-Polri dan masyarakat dari berbagai lapisan suku adat turun ke jalan melakukan pembukaan jalan yang dipalang kala aksi berlangsung. Material berupa dahan pohon hingga tiang listrik diangkat menggunakan mobil sampah milik Kodam XVIII/Kasuari dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari.

Meski belum sepenuhnya normal, aktivitas masyarakat sudah mulai berjalan seperti biasa. Hanya sebagian kantor yang terdampak aksi massa terlihat masih ditutup. Sementara aktivitas pemerintahan dan pelayanan publik juga sudah berlangsung sebagaimana biasa. Meskipun, para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diizinkan pulang lebih awal. Pun dengan pusat perbelanjaan yang sudah kembali dibuka dan melayani pelangaan.

Sejumlah fasilitas pelayanan publik yang semula dirusak tampak sudah diperbaiki. Isu adanya aksi susulan tak sedikitpun nampak. Hujan deras sejak dinihari disinyalir ikut memberi dampak. Beberapa anggota dewan adat turun langsung memantau situasi terkini. Meski begitu, beberapa masyarakat mengaku masih menyimpan trauma.

“Sebenarnya masih mau dirumah dulu tapi karena tidak ada libur jadi harus tetap harus ke kantor. Padahal masih ada rasa takut-takut sedikit,” tutur Anugrah, salah seorang pegawai BUMN di Manokwari.

Saat diwawancarai, Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Herry R Nahak mengatakan saat ini kondisi di Manokwari sudah aman dan kondusif. "Insiden yang kita tahu bersama di Papua Barat khususnya Manokwari sudah kondusif dan aman terkendali. Ini berkat kerjasama semua pihak yang turut serta dalam mendinginkan situasi yang sempat memanas. Dan saya meminta kepada masyarakat agar tetap tenang, jangan terprovokasi kembali. Kita junjung tinggi tali kasih persaudaraan kita di Kota Injil ini," kata dia.

Lanjutnya, Manokwari sudah kondusif, tapi di Sorong keadaan belum terkendali. "Untuk kondisi di Sorong, hingga saat ini (kemarin, red) belum kondusif. Namun, kami sudah mengirim bantuan personil dari beberapa daerah, berupa dari Bali, Sulut, Maluku, Sumatera Utara, dan Makasar. Jumlahnya 956 personil, yang dibagi menjadi dua, yakni Sorong 389 personil dan Manokwari 567 personil. Bantuan ini untuk menjaga keamanan di Sorong dan Manokwari. Dan jika dibutuhkan lagi personil untuk Sorong, maka personil yang ada di Manokwari sebagian akan digeser kesana," terang dia. 

Terpisah, Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau mengatakan keadaan di Manokwari berangsur pulih. "Mulai dari pagi sampai sekarang, kondisi Manokwari sudah kondusif. Kegiatan masyarakat sudah membaik, sudah kembali seperti biasa. Kita harapkan hari ini (kemarin, red) pembersihan selesai dan masyarakat bisa beraktivitas secara normal kembali," jelas dia.

Menurutnya, pihaknya mendapat bantuan prajurit dari Markas Besar TNI. "Kami mendapat bantuan prajurit sebanyak satu SSY Armed Jajaran Divif-1/K. Untuk Sorong dua SSK atau 225 prajurit, sedangkan Manokwari 100 prajurit. Dengan bantuan ini, diharapkan keadaan di Papua Barat bisa kondusif kembali seperti biasa," tegas Wayangkau.

Senada, Gubernur Dominggus Mandacan, yang pada waktu kejadian sedang berada di luar daerah memberikan pernyataan resmi kepada awak media usai melakukan pertemuan tertutup dengan Forkopimda dan perwakilan Mabes Polri di Aston Niu Hotel.

Dominggus menjelaskan, Manokwari adalah rumah kita bersama, sehingga wajib bagi seluruh warga untuk bersama menjaga keamanan. "Seharusnya kita sebagai warga Manokwari bertanggungjawab untuk menjaga keamanan kota Manokwari," tutur Kepala Suku Besar Arfak itu.

Terkait dengan aksi pembakaran dan adanya penjarahan, bagi Dominggus, seharusnya tidak terjadi. Pasalnya, persoalan yang terjadi di Surabaya maupun Kota Malang, tidak ada hubungan dengan Manokwari.

"Sebagai gubernur tentu kita sayangkan bisa terjadi pembakaran maupun penjarahan, namun hal itu sudah terjadi. Saya sebagai gubernur meminta maaf kepada seluruh masyarakat Papua Barat atas apa yang sudah terjadi," katanya.

 

Diakui Dominggus, pada saat adanya laporan demo damai dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unipa, beliau telah berkomunikasi melalui telepon seluler kepada ketua BEM agar dalam melaksanakan aksi demo damai, harus menjaga situasi agar tetap aman.

"Sebelum mereka bergerak, masih kumpul di Unipa, saya telepon ketua Bem Unipa termasuk Kapolda. Waktu tiba di perampatan Lampu Merah Makalo, saya telepon lagi ketua BEM, saya katakan, anak, mau demo damai silakan, tapi harus bertanggungjawab terhadap situasi keamanan. Dan dia katakan, siap bapak, saya pastikan demo akan jalan dengan aman," ujar Dominggus mengutip pernyataan Ketua BEM Unipa.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X