Garap Wisata Muslim, Singapura Incar Wisatawan Asal Kaltim

- Rabu, 21 Agustus 2019 | 09:35 WIB

BALIKPAPAN- Singapura fokus mengembangkan wisata muslim untuk mengerek kunjungan dari wisatawan Bumi Etam. Singapore Tourism Board (STB) melihat potensi itu. Berdasarkan data STB, wisatawan Indonesia sekitar 3 juta orang berkunjung ke Singapore selama 2018 atau meningkat 2,8 persen dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan dari Kaltim ada sekitar 10 ribu wisatawan.

Area Director Indonesia Singapore Tourism Board (STB) Muhamed Firhan Abdul Salam mengungkapkan, wisata muslim saat ini sedang dikembangkan Singapura. Makanan halal sudah banyak tersedia di Negara Singa Putih tersebut. Bahkan, untuk beribadah umat muslim sudah banyak.

“Jadi tidak perlu bingung lagi. Di Singapura, penduduk asli yang beragama Islam sekitar 16 persen. Namun, yang banyak kan wisatawannya. Makanya kami ingin memberikan kemudahan umat muslim berwisata. Negara tetangga kami, Malaysia dan Indonesia mayoritas beragama muslim. Dan mereka termasuk lima besar wisatawan tertinggi. Potensinya sangat bagus,” tuturnya saat silaturahmi bersama media di Balikpapan, Senin (19/8) malam.

Firhan mengatakan, pertumbuhan wisatawan Balikpapan maupun Kalimantan tahun lalu meningkat 2,8 persen, jadi potensi wisatawan masih besar dari Balikpapan. Saat ini Singapore menjual beberapa wisatanya di antaranya Muslim Market, Mise dan Cuirse (kapal pesiar). Untuk wisata muslim meningkat 15 persen orang Indonesia ke Singapura.

"Dari segi jumlah sekitar 10.000 wisatawan karena keterbatasan kapasitas Silk Air dengan jadwal penerbangan tiga kali seminggu. Tahun depan maskapai Scoot (Scoot Airline) akan terbang dari Balikpapan ke Singapore. Maskapai Scoot akan menggantikan Silk Air yang kapasitasnya lebih besar," katanya.

Dengan demikian, pertukaran maskapai ini memiliki kapasitas yang lebih dari Balikpapan ke Singapore. "Oleh karena ini, kami mengundang bisnis networking travel, agen di Balikpapan untuk menginformasikan kepada wisatawan di Balikpapan," terangnya.

Tahun lalu para wisatawan banyak berkunjung pada enam bulan terakhir yakni Juni, Juli, November dan Desember. "Di mana ada cuti sekolah atau libur anak sekolah," ungkapnya. (aji/ndu)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X