SENDAWAR–Pakaian adat bukan sekadar busana resmi suatu daerah. Tetapi merupakan identitas bangsa dan bentuk penghargaan terhadap budaya yang dimiliki. Bupati Kubar FX Yapan mengatakan, penggunaan pakaian adat mendorong masyarakat Kubar mencintai budaya lokal.
Menurut dia, pakaian adat sebagai identitas diri. Hal itu juga memperkenalkan kepada generasi muda bahwa pakaian adat Kubar harus tetap ada dan lestari. “Ini adalah identitas diri dan daerah, kita tidak melupakannya,” ungkap bupati setelah upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Alun-Alun Itho, Barong Tongkok.
Pakaian adat yang dikenakan bersama Wabup Kubar Edyanto Arkan, Ketua TP-PKK Kubar Yayuk Seri Rahayu Yapan, Wakil Ketua TP-PKK Kubar Isdalena Arkan, Sekkab Kubar Yacob Tullur beserta istrinya, Kresensia Rikam Tullur, ini bernama kriookng.
Wastra yang dimiliki Kubar berasal dari Kampung Melapeh Kecamatan Linggang Bigung, memiliki corak dan motifnya cukup anggun dan cantik. Wastra juga sudah diperkenalkan pada ajang Indonesia Fashion Week (IFW) di Jakarta Convention Center, Jakarta, 30 Maret 2019.
Kemudian, diperkenalkan kembali pada ajang Hong Kong Fashion Week (HKFW) for Spring Summer 2019 di Hong Kong Convention and Exhibition Center, 10 Juli 2019. Hasilnya, banyak desainer maupun pengunjung tertarik dan minat dengan kriookng.
Dengan memperkenalkannya, ketika mengenakannya orang sudah tahu bahwa pakaian ini berasal dari Kubar. Itu juga diharapkan mengangkat perekonomian masyarakat di sektor UMKM. “Tidak hanya itu, pemerintah terus berupaya memperkenalkan semua sisi yang dimiliki Kubar. Di antaranya, pembangunan dan ekonomi,” terangnya. (hms6/kri/k8)