PROKAL.CO, SAMARINDA - Kota Samarinda kini memiliki Command Center atau ruang kendali darurat. Markasnya berada di Kantor Dinas Komunikasi dan Informasi, samping Balai Kota Jl Kusuma Bangsa.
Walikota Samarinda Syaharie Jaang mengatakan ada 26 titik dipantau CCTV di command center. Jumlah CCTV tersebut akan bertambah dengan disambungkan fasilitas milik Pemerintah Provinsi, Dinas Perhubungan dan Polres Samarinda hingga menjadi 60 titik.
"Dan ada 10 titik CCTV dari CSR (Corporate Social Responsibility) tambang. Artinya, Kota Samarinda sudah jadi daerah tidak aman lagi bagi penjahat dan orang yang mau macam-macam. Karena semua sudah bisa dimonitor disini," ujar Jaang. Jaang menambahkan command center dapat membantu aparat kepolisian mengejar pelaku kejahatan yang lari di ruas jalan Samarinda.
Selain itu, bencana banjir dan kebakaran dapat ditangani segera. "Kita akan melatih Ketua RT agar melapor jika ada kebakaran di command center. Nanti, command center menyambungkan ke posko (pemadam) terdekat," ujar Jaang. Sementara itu, Kepala Diskominfo Samarinda Aji Syarif Hidayatullah mengatakan keberhasilan command center nantinya dirasakan masyarakat. Saat ini, pihaknya akan melatih para Ketua RT untuk menggunakan aplikasi dalam melaporkan kejadian.
"Aplikasi panic button sudah bisa download, tetapi kita training dulu RT-RT menggunakan aplikasi ini. Jika ada tanah longsor, kebakaran dan banjir maka RT tersebut tekan panic button untuk dikendalikan di command center," kata Dayat. Disinggung berapa nomor call center atau sambungan hotline command center, Dayat menjelaskan pihaknya masih memerlukan dana untuk penyediaan nomor tersebut. "Kita masih membutuhkan dana untuk melengkapi nomor itu tanpa melalui sistem android, hotlinenya," ujar Dayat. (mym)