Dua Lapas Penuh Sesak, 90 Persen Penghuni Terjerat Kasus Narkoba

- Selasa, 20 Agustus 2019 | 12:27 WIB

MALANG KOTA–Dua lembaga pemasyarakatan (lapas) di Kota Malang sudah overload (penuh). Yakni, Lapas Wanita Klas II A dan Lapas Klas I Lowokwaru. Di Lapas Wanita Sukun misalnya, kapasitasnya hanya 164 penghuni, faktanya ada 656 orang (narapidana atau tahanan) yang kini tinggal di sana. 

Sementara itu, di Lapas Lowokwaru saat ini dihuni 3.134 orang. Padahal, harusnya hanya 1.000-an penghuni. Itu memang problem klasik. Namun, sampai saat ini belum ada solusi dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Kepala Lapas Wanita Ika Yusanti menjelaskan, karena lapas perempuan satu-satunya di Jatim, penghuni berasal dari berbagai daerah. ”Kalau dari Malang (Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu) tidak sampai 200-an orang. Nah, yang lainnya ini dari beberapa daerah di Jawa Timur,” terang Ika Yusanti. 

Sesaknya tersebut karena lapas perempuan tersebut hanya satu-satunya di Jawa Timur. Jadi, tidak salah jika penghuni lapas rata-rata merupakan dari luar daerah Malang. ”Banyak memang. Dan mayoritas napi di sini yang datang dari luar Kota Malang,” ungkapnya.

Di sisi lain, overload-nya tersebut juga disebabkan adanya penumpukan antara narapidana dan tahanan menjadi satu. Sehingga, dua lapas yang dimiliki Malang jadi semakin sesak. ”Semestinya kan ada rutan dan ada lapas. Tapi, kenyataannya di sini tidak ada. Sehingga diletakkan jadi satu,” ungkap dia.  

Dia berharap, upaya membangun lapas baru. Itu bisa menjadi solusi mengatasi overload.

Sementara itu, adanya overload tersebut juga karena dampak maraknya kasus narkoba di Malang. Dari kasus yang ditangani Kejaksaan Negeri Kota Malang selama 2019 ini saja, sebanyak 70 persennya merupakan kasus narkoba. Sehingga juga berdampak pada penghuni lapas yang diperkirakan sekitar 90 persennya terjerat kasus narkoba.

”Baik di LP wanita maupun pria. Banyak dari kalangan mereka didominasi kasus narkoba,” kata Amran Lakoni, kepala Kejari Kota Malang, saat diwawancarai kemarin. ”Kasihan nanti LP-nya overload. Makanya angka kasus ini (narkoba) perlu dibasmi,” imbuhnya.

Karena itu, perlu ada solusi-solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya difokuskan kepada pencegahan, bukan penindakan. Jadi, selain menurunkan angka kasusnya, juga penggunanya.

”Upaya pencegahan lebih efektif untuk menekan angka kasus itu. Selama ini, meski ada penindakan masih ada saja yang menyalahgunakan barang itu (narkoba),” terang pria kelahiran Sulawesi itu. (bdr/c1/abm/jpg/dwi/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X