Selesaikan Masalah, Tiga Gubernur Disarankan Bentuk Tim

- Selasa, 20 Agustus 2019 | 11:52 WIB

JAKARTA–Kerusuhan di Sorong, Papua Barat, merambat ke Bandara Internasional Domine Eduard Osok (DEO) Sorong, Papua, kemarin (19/8). Sementara itu, Bandara Rendani di Manokwari dinyatakan kondusif.

Dalam rekaman video yang diterima Jawa Pos, sekelompok orang tampak menyerang areal parkir bandara dengan memecahkan kaca-kaca mobil yang terparkir. Beberapa mobil polisi dan TNI pun tampak mengalami pecah kaca dan spion yang hancur. Informasi dari Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), aksi berlangsung sekitar pukul 15.05 WIT.

Perusakan juga terus berlanjut ke areal terminal bandara di mana orang-orang tidak dikenal tersebut memecahkan kaca terminal. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti menjelaskan, kondisi Bandara DEO Sorong sudah dapat dikendalikan kemarin.

“Petugas gabungan telah melakukan langkah cepat dengan melakukan pengamanan dan pengendalian. Sekelompok massa sempat memasuki wilayah parkir kendaraan dan merusak fasilitas terminal,” jelas Polana.

Dia mengimbau seluruh Unit Penyelenggara Bandara dan Otoritas Bandar Udara (OBU) untuk meningkatkan pengawasan keamanan di lingkungan bandara dengan terus melakukan koordinasi dengan TNI/Polri. “Seluruh petugas bandara wajib memastikan keamanan dan keselamatan bandara dan penumpang,” tegasnya.

Beberapa saat setelahnya, petugas kepolisian datang. Bekerja sama dengan pihak keamanan bandara, massa berhasil dihalau. Beberapa kendaraan yang terparkir juga ikut dibakar. Pukul 16.06 WIT, maskapai Sriwijaya rute Sorong-Makassar telah memberangkatkan penumpang menuju Makassar. Beberapa pesawat, dengan pertimbangan keamanan dan keselamatan, penerbangan menuju Sorong ditunda untuk sementara.

Menyusul insiden di Bandara DEO, Polana mengimbau seluruh Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) dan Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) untuk terus meningkatkan kewaspadaan. Imbauan itu dikeluarkan melalui Surat Edaran Nomor 14 Tahun 2019.

Dalam imbauan tersebut, semua otoritas bandara harus mengetatkan pemeriksaan terhadap orang dan kendaraan serta barang bawaannya yang masuk dan keluar bandara. Berlaku juga untuk kargo dan pos. Pengamanan juga harus diperketat. Otoritas bandara juga diimbau untuk berkoordinasi dengan TNI/Polri untuk penanganan keadaan darurat.  

Sementara itu, kondisi di Bandara Rendani, Manokwari, dilaporkan kondusif. Kepala Unit Penyelenggara Bandara Rendani Juli Mudjiono menjelaskan, akses masuk menuju lapangan terbang itu sudah dilakukan penjagaan yang melibatkan petugas keamanan TNI/Polri.

Untuk calon penumpang yang terdampak kerusuhan penutupan pada akses jalan dari Kota Manokwari menuju Bandara Rendani akan dipindahkan ke penerbangan berikutnya. “Ini adalah kebijakan maskapai penerbangan untuk mengganti penerbangan calon penumpang yang terdampak kerusuhan. Sementara itu, kerusuhan tidak berdampak pada penumpang yang tiba di Bandara Rendani,” jelas Juli.

USUT KERUSUHAN

Aksi massa berujung rusuh di Papua Barat menyedot perhatian banyak pihak. Presiden Joko Widodo turut buka suara. Tidak hanya Papua Barat, Senin (19/8), Presiden meminta seluruh masyarakat di Papua menahan diri. Dia mengakui, sangat wajar bila insiden di Surabaya dan Malang memicu reaksi. Namun, sebagai bangsa dia harap hal tersebut tidak sampai memecah persatuan.

“Pace, Mace, Mama-Mama di Papua, di Papua Barat, saya tahu ada ketersinggungan. Maka sebagai saudara sebangsa dan se-Tanah Air yang paling baik adalah saling memaafkan,” tutur presiden kemarin.

Dia berjanji pemerintah menjaga kehormatan masyarakat Papua di mana pun mereka berada. “Dan kesejahteraan Pace, Mace, Mama-Mama di Papua dan Papua Barat,” imbuhnya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga ikut menyesalkan kejadian di Manokwari. Menurut dia, yang terjadi di Papua Barat itu hanya dampak. “Apa yang saya lihat itu, masyarakat di Papua hanya ingin minta klarifikasi dan minta maaf lah,” ujar JK di kantor Wapres kemarin. Karena itu, perlu juga ada klarifikasi yang jelas dari pihak terkait insiden di Surabaya maupun Malang. Misalnya informasi bahwa para mahasiswa Papua diamankan polisi dari potensi amuk warga.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X