Manokwari Rusuh, Warga Pendatang Tak Berani Keluar Rumah

- Senin, 19 Agustus 2019 | 12:42 WIB

Penangkapan sejumlah mahasiwa di Surabaya berbuntut panjang. Terjadi kericuhan di Kota Manokwari, Senin (19/8). Berdasarkan informasi sekelompok massa dan mahasiswa memblokade jalan. Mereka melakukan aksi bakar ban di tengah jalan dan merusak pertokoan. Aksi massa di Manokwari ini dilakukan di Jalan Trikora Wosi, Jalan Yos Sudarso dan Jalan Merdeka Manokwari. Aparat TNI dan Polri berjaga-jaga di setiap titik.

Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjend Dedi Prasetyo memembenarkan kabar kericuhan yang terjadi di Manokwari. “Aksi spontanitas masyarakat dan elemen mahasiswa. Aparat Polri bersama TNI terus melakukan komunikasi dan negosiasi agar masyarakat tidak melakukan tindakan anarkis,” kata Dedi, Senin (19/8). Saat ini pasukan TNI dan Polri sedang melakukan negosiasi dengan massa terkait dengan kericuhan di Manokwari.

Sebelumnya, Personel Polrestabes Surabaya berhasil mengamankan berbagai atribut bercorak separatisme, puluhan senjata tajam (sajam) dan bom molotov di Asrama Mahasiswa Papua yang berada di Jalan Kalasan, Surabaya. Pengamanan bom molotov dan sajam itu bermula dari kejadian nyaris bentrok antara mahasiswa Papua dengan beberapa organisasi masyarakat di Surabaya, Sabtu (17/8)

Aksi bakar-bakar mewarnai demo di Manokwari.

RUSUH

Manokwari rusuh. Gedung DPRD Papua Barat dibakar massa, Senin (19/8) pukul 08.00 Wita. Awalnya pembakaran fasilitas umum bermula saat warga melakukan aksi unjuk rasa. Unjuk rasa berakhir anarkis. Warga membakar dan merusak sejumlah fasilitas umum.

Meski massa yang melakukan aksi tidak banyak, namun warga tidak berani keluar rumah. Sekolah dan perkantoran pun diliburkan. Beberapa mahasiswa dan warga lalu lalang di jalan utama sembari membentangkan karton bertuliskan tuntutan kepada pemerintah.

Belum diketahui apa yang menjadi penyebab kerusuhan terjadi. Apakah karena penahanan terhadap mahasiswa Papua Barat di Kota Malang, Jawa Timur atau karena sebab lainnya.

“Manokwari rusuh. Kantor DPRD Provinsi Papua Barat dibakar. Saat ini masih mencekam,” ucap warga, Hasan Abdullah, Senin (19/8). Warga asal Sulawesi Selatan yang sudah 10 tahun tinggal di Papua itu mengatakan, warga pendatang tak berani keluar rumah.

-

Warga membakar ban di jalanan Manokwari.

 

Ia menambahkan, berdasarkan informasi yang beredar, kerusuhan itu terjadi sebagai akibat penangkapan 43 mahasiswa Papua di Jawa Timur. “Katanya sih begitu, warga Papua marah karena ada 43 mahasiswa Papua di Jawa Timur ditangkap,” pungkasnya.

Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe mengatakan perlakuan tidak adil aparat terhadap mahasiswa Papua bisa berujung pada sensitivitas warga Papua seluruhnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X