Manokwari Rusuh

- Senin, 19 Agustus 2019 | 11:24 WIB

Sejumlah jalan utama di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8) ditutup massa dengan membakar ban. Aksi ini membuat arus transportasi lumpuh.

Antara melaporkan, aksi ini dipicu kemarahan masyarakat Papua sebagai buntut dari peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur serta Semarang Jawa Tengah beberapa hari lalu. Diduga, mahasiswa Papua di sana menjadi korban kekerasan dan pengusiran pada 16 Agustus 2019. 

Aksi massa di Manokwari ini dilakukan di Jl.Trikora Wosi, Jl Yossudarso dan Jl.Merdeka Manokwari. Aparat TNI dan Polri berjaga-jaga di setiap titik.

Terpisah, Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe mengecam insiden kekerasan yang menimpa mahasiswa Papua di Kota Surabaya, Jawa Timur, Kota Semarang dan Kota Malang, Jawa Tengah, yang terjadi bertepatan dengan momen Hari Kemerdekaan ke-74 Indonesia.

Kecaman itu ditegaskan Gubernur dalam keterangan pers di Gedung Negara Papua, Minggu (18/8). Total ada lima poin penting yang disampaikan berkaitan dengan insiden tersebut. Salah satunya meminta agar menghentikan rasisme dan diskriminasi mahasiswa Papua di seluruh wilayah Indonesia.

Saat memberikan keterangan pers, Gubernur Lukas Enembe atas nama Pemerintah Provinsi Papua menyampaikan prihatin dan empati terhadap insiden yang terjadi di Kota Surbaya, Malang dan Semarang yang berakibat penangkapan atau pengosongan asrama mahasiswa Papua di Kota Surabaya yang notabene adalah Kota Pahlawan.

Pemerintah Papua menurutnya menghargai upaya hukum yang dilakuan aparat keamanan sepanjang dilakukan secara proporsional dan profesional serta berkeadilan. Aparat diminta tidak melakukan pembiaran atas tindakan persekusi dan main hakim oleh kelompok atau individu orang yang dapat melukai hati masyarakat Papua. 

“Hindari adanya tindakan represif yang dapat menyebabkan korban jiwa, kegaduan politik dan rasa nasionalisme sesama anak bangsa,” tegas Enembe seperti dikutip dari Ceposonline.(toyiban/ernes/fia/ade/nat/ant/ceposonline/jpnn)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ibu Melahirkan Bisa Cuti hingga Enam Bulan

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:30 WIB

Layani Mudik Gratis, TNI-AL Kerahkan Kapal Perang

Selasa, 26 Maret 2024 | 09:17 WIB

IKN Belum Dibekali Gedung BMKG

Senin, 25 Maret 2024 | 19:00 WIB

76 Persen CJH Masuk Kategori Risiko Tinggi

Senin, 25 Maret 2024 | 12:10 WIB

Kemenag: Visa Nonhaji Berisiko Ditolak

Sabtu, 23 Maret 2024 | 13:50 WIB

Polri Upaya Pulangkan Dua Pelaku TPPO di Jerman

Sabtu, 23 Maret 2024 | 12:30 WIB

Operasi Ketupat Mudik Dimulai 4 April

Sabtu, 23 Maret 2024 | 11:30 WIB

Kaji Umrah Backpacker, Menag Terbang ke Saudi

Jumat, 22 Maret 2024 | 20:22 WIB
X