Empat hari setelah pelantikan anggota DPRD Kutai Timur, sejumlah partai sepakat berkoalisi.
SANGATTA–Fraksi gabungan itu bernama Amanat Keadilan Berkarya (AKB). Dibentuk dari tiga partai, yakni Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Berkarya, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ketua DPD PAN Kutim Bakrie Hadi mengatakan, tujuan pembentukan fraksi AKB, selain untuk menghimpun tujuh kursi yang tergabung, juga dapat lebih mementingkan kebutuhan masyarakat Kutim.
Susunan fraksi itu terdiri dari ketua Asmawardi (PAN), wakil ketua Apansyah (Berkarya), dan sekretaris Jimmy (PKS). Sedangkan anggotanya terdiri dari Yosef Udau (PAN), Basti Sangga Langi (PAN), Agusriansyah Ridwan (PKS), dan Masdari Kidang (Berkarya).
"Kami ingin memberi kontribusi daerah. Adanya gabungan fraksi ini tercetus sekira dua bulan lalu, tepatnya sebelum Ramadan. Kami tidak oposisi tidak juga keberpihakan pada pemerintah. Jika ada yang baik kami lakukan, kalau tidak kami kontrol," katanya dalam konferensi pers di Hotel Royal Victoria Sangatta, Minggu (18/8).
Untuk membangun komunikasi yang baik, pihaknya akan berkoordinasi dengan fraksi lain. Dia memilih berkoalisi dengan dua partai lainnya dengan alasan memiliki kesamaan mimpi dan pemikiran.
"Kami ingin memberi kontribusi untuk daerah, seperti budgeting, controlling, dan undang-undang. Dinamika yang ada di AKB ini bisa jadi peringatan dini kepada pemerintah. Untuk masyarakat juga bisa mengajukan aspirasinya kepada kami," terang dia.
Di tempat yang sama, ketua AKB bertekad ingin memajukan budaya daerah, terlebih di Kutim sendiri ciri khas semakin terkikis. Sehingga sejumlah pola pikir akan ia tuangkan dalam rapat dewan ke depan.
"Kami ingin membangun museum dan lamin adat Kutai. Saya miris, daerah kita sendiri tidak dikenal. Kami ingin membangun, nanti dengan komunikasi bersama kepala adat. Saya juga berharap pelantikan ke depannya menggunakan pakaian adat," jelasnya. (*/la/ypl/k8)