Dikaruniai anak yang sehat menjadi dambaan setiap orang. Apalagi jika lahir di hari istimewa. Seperti lima bayi yang lahir di RSUD AM Parikesit, bertepatan dengan HUT ke-74 Republik Indonesia.
KEDATANGAN Bupati Kukar Edi Damansyah di ruang perawatan RSUD AM Parikesit, Minggu (18/8), membuat para pasien terkejut. Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Kukar itu sontak membuat para keluarga pasien yang semula duduk melantai tiba-tiba berdiri.
Edi Damansyah saat tiba langsung menyapa Dwi Sartika dan Dodi Nugroho, pasutri yang dikaruniai anak yang lahir bertepatan pada 17 Agustus 2019. Anak yang diberi nama Dinda Aurelia Zulfa Nugroho itu lahir normal pukul 10.04 Wita
Tak hanya mendapat bingkisan berupa perlengkapan bayi, Edi Damansyah juga langsung mengantarkan akte kelahiran bayi ke pasutri tersebut. Selama ini setiap kelahiran dan kematian di RSUD AM Parikesit memang bisa langsung diurus, atas kerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).
Dodi pun mengaku terkejut lantaran akta kelahiran yang semula dia kira bakal selesai dalam satu bulan, ternyata lebih dulu sampai ke rumah sakit sebelum istrinya pulang ke rumah. “Apa kabar Ibu? Bagaimana pelayanan rumah sakit Bu? Apa ada kendala saat perawatan?” ujar Edi, saat menanyakan pelayanan rumah sakit.
“Luar biasa baik sekali Pak. Ramah-ramah perawatnya. Juga dapat bingkisan tadi, alhamdulillah. Saya ucapkan terima kasih atas kunjungannya Pak Bupati dan pelayanannya,” ujar Dwi.
Empat bayi yang juga lahir pada peringatan hari kemerdekaan RI, yaitu Keyra Agustia Maura, Farah Azizah, Refaldi Adha Pratama, dan Olivia Dwi Andika. Semuanya didatangi Edi satu demi satu sambil mengabsen pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit.
Edi menjelaskan, pelayanan pembuatan akta kelahiran di rumah sakit sebenarnya telah berjalan beberapa tahun terakhir. Hanya, pembuatan akta kelahiran untuk lima bayi kali ini begitu spesial. Bukan hanya karena lahir saat peringatan hari kemerdekaan, melainkan juga bertepatan dengan tanggal merah atau libur.
Sepekan terakhir, Disdukcapil melakukan pemutakhiran pembuatan akta kelahiran yang mencantumkan tanda tangan elektronik (TTE) kepala Disdukcapil dalam bentuk barcode. “Jadi, tidak perlu lagi menunggu kepala dinasnya ada. Kode barcode tersebut sudah mewakili tanda tangan. Karena itu, hari libur pun bisa diakses pembuatan akte kelahiran seperti ini,” tambah Edi.
Penggunaan TTE tersebut berdasar Permendagri Nomor 7 Tahun 2019 terkait penandatanganan dokumen sipil tidak ditandatangani secara langsung oleh kepala dinas yang bersangkutan. “Saya akan memantau langsung inovasi serta kreativitas tersebut, sehingga tidak sekadar menerima laporan di atas meja,” jelasnya. (qi/kri/k16)