KLHK Menduga Ada yang Backing Tambang di Muang

- Senin, 19 Agustus 2019 | 10:35 WIB

SAMARINDA benar-benar darurat tambang ilegal. Pantas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membidik sejumlah tambang di Kota Tepian, pekan lalu. Terbaru Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menemukan dugaan aktivitas terlarang itu di kawasan Muang, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, Jumat (17/8).

Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum (Gakkum) KLHK Wilayah Kalimantan yang membongkar praktik yang merugikan negara itu. Kasi Wilayah II Balai Gakkum KLHK Wilayah Kalimantan Annur Rahim menyebut, ada permainan antara pemilik lahan dan pekerja, dengan salah satu perusahaan tambang. “Walau sudah ada yang kami tetapkan tersangka, tapi penyelidikan lanjutan masih berjalan,” ungkapnya.

Berdasarkan penjelasan Annur, ZN (51) dan AM (58), penambang ilegal di Muang itu telah ditahan di Polresta Samarinda. “Kami tidak memiliki sel. Makanya dititipkan ke polisi,” ungkapnya.

ZN adalah aktor dari pengerukan batu bara di lahan miliknya di kawasan Muang. Dia juga yang membiayai seluruh pengerjaan aktivitas ilegal itu. “Rp 125 ribu per ton dijual ke perusahaan di Samarinda Utara,” sambungnya. Namun, Annur enggan menyebut perusahaan yang dimaksud.

Kawasan Samarinda Utara memang yang paling jadi sorotan KPK. Jumat (9/8), tim komisi antirasuah itu sudah mendatangi beberapa perusahaan tambang di sana. Di daerah Mugirejo, dan tambang lainnya yang berada tidak jauh dari Bandara APT Pranoto.

Dari pengungkapan di Muang, Annur menyebut, jaraknya cukup dekat dengan permukiman. Khususnya jalan umum yang digunakan masyarakat dan fasilitas ibadah. “Kurang dari 500 meter,” terangnya. Tambang ilegal yang sudah setahun beroperasi itu telah mengambil batu bara sekitar 10 ribu metrik ton.

KLHK yakin, ada aktor intelektual lainnya seperti aparat yang mem-backing aktivitas tersebut. “Kami sudah dapat namanya, dan segera kami panggil,” tambah Annur.

Maraknya aktivitas penambangan ilegal, jelas membuat negara merugi. Selain itu, mengancam nyawa bagi lubang-lubang yang ditinggalkan begitu saja. Salah satunya yang hingga kemarin (18/8) belum jelas tersangkanya, adalah aktivitas ilegal yang sempat didatangi KPK di kawasan Jalan Banggeris, Sungai Kunjang.

Meski alat berat dan batu bara masih ada, dalang pencurian hasil bumi itu belum jelas pelakunya. Sedangkan dari informasi yang digali harian ini, sebelum tambang tengah kota terungkap, sekitar 25 truk membawa batu bara itu keluar dari lokasi kejadian.

Belum lagi sederet kasus tambang ilegal lain, seperti di Jalan Suryanata, Gang Saka, RT 16, Kelurahan Bukit Pinang, Samarinda Ulu. Ditambah tambang yang berada tak jauh dari permukiman di kawasan Pelita 3, Sambutan.

Kepala Bidang Mineral dan Batu Bara (Minerba) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim Baihaqi Hazami menyebut sudah mendengar penindakan yang dilakukan KLHK. “Kami jelas mendukung. Itu kan bagian dari bersih-bersih,” ungkapnya.

Teruntuk pengungkapan tersebut, memang tidak ada laporan dari masyarakat sebelumnya. “Warga juga bisa mengadukan ke kami jika ada temuan atau indikasi kecurigaan adanya tambang ilegal,” jelasnya.

Dinas ESDM, lanjut Baihaqi, sudah menerjunkan tim untuk melihat kondisi di Muang. “Belum ada laporan lanjutan disampaikan ke saya terkait kegiatan di sana,” ungkapnya saat diwawancarai Kaltim Post kemarin.

Bagi lembaganya, aktivitas yang terungkap itu hanya jadi catatan khusus. “Aslinya mungkin masih banyak tambang ilegal. Tapi kami juga keterbatasan personel,” beber Baihaqi. Di lain sisi, geografis Kaltim yang begitu luas, namun pengawas (inspektorat) tambang di Dinas ESDM Kaltim hanya 38 orang.

Harian ini mendapat satu nama perusahaan yang dijelaskan KLHK terkait aktivitas tambang ilegal di Muang. Saat dikonfirmasi ke Dinas ESDM, Baihaqi menyebut, perusahaan yang dijelaskan sedang bermasalah. “Nanti saya cek lagi,” tegasnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X