Harga Cabai Masih Tinggi meski Iduladha Sudah Sepekan Berlalu

- Senin, 19 Agustus 2019 | 10:33 WIB

Jelang Iduladha, harga cabai begitu cepat merangkak naik. Namun, setelah hari raya kurban berakhir, harga lombok sulit kembali normal.

 

BELAKANGAN sambal buatan Fitri (36) tak lagi sepedas biasanya. Sebab, dia harus mengatur pengeluaran baik-baik. Jika hanya ingin menuruti rasa pedas yang dia sukai, uang belanja rumah tangga bakal jebol. Harga cabai belakangan selangit jadi salah satu penyebab.

Sebelumnya, mahalnya harga cabai disebut-sebut karena Iduladha. Namun, sudah sepekan hari raya kurban itu berlalu, lombok tetap saja mahal. Masih sekitar Rp 100 ribu per kilogram. Walhasil, jika dulu Fitri beli cabai Rp 10 ribu sudah dapat seperempat kilogram, kini hanya dapat 1 ons. “Jadi, ya tidak usah makan yang pedas-pedas dulu,” kata ibu rumah tangga asal Samarinda itu.

Kenaikan harga cabai itu mulai terasa jelang Iduladha dua pekan lalu. Semula harga cabai normalnya di kisaran Rp 30–40 ribu, melonjak hingga di titik Rp 160 ribu per kilogramnya. Kemudian sempat turun tapi melonjak dan turun lagi.

Harga yang fluktuatif itu dirasakan pedagang di Samarinda Seberang. Salah satunya Ina (43). Dia mengaku harga cabai yang fluktuatif membuat pedagang kebingungan.

Menggelar lapak tak jauh dari Pasar Baqa, Samarinda Seberang, Ina mengungkapkan sebelumnya harga cabai merangkak naik hingga mencapai Rp 120 ribu pada akhir Juli. Kemudian, sempat turun di kisaran Rp 70 ribu jelang Iduladha. Setelah Iduladha, merangkak naik lagi hingga kisaran Rp 120 ribu.

Kaltim Post sempat menyurvei harga cabai, Kamis (15/8) di Pasar Segiri, pasar Palaran, dan Pasar Baqa. Saat itu cabai ditawarkan pedagang mulai Rp 90–120 ribu.  Namun, kemarin, harga cabai turun. Pusat penjualan sayur di Samarinda yaitu Pasar Segiri, beberapa pedagang sudah menjual cabai seharga Rp 70 ribu per kilogram.

Kondisi serupa juga terjadi di Balikpapan. Menengok di Pasar Pandansari tiga hari lalu harga cabai mencapai Rp 140 ribu per kilogram. Bahkan ada yang menyentuh Rp 160 per kilogram. Namun, kemarin harga cabai mengalami penurunan sekitar 50 persen. Tapi tetap saja harga masih tinggi atau belum di bawah Rp 50 ribu per kilogram. “Kami kekurangan pasokan cabai. Ini yang kami jual cabai lokal (Kaltim),” beber Mahmud, pedagang Pasar Pandansari.

Hal serupa juga terlihat di Sangatta, Kutai Timur (Kutim). Hampir sepekan setelah Iduladha, harga cabai masih tergolong tinggi. Misal, di pasar Sangatta Selatan, harga cabai masih sekitar Rp 100 ribu per kilogram.

Ratimi (54), pedagang di pasar Sangatta Selatan menyebutkan, lonjakan harga terjadi tiga hari sebelum Iduladha. Namun, hingga kemarin hanya turun sedikit. “Harga normalnya Rp 30 ribu. Namun, saat mau Lebaran naik jadi Rp 120 ribu. Sekarang turun jadi Rp 110 ribu,” bebernya.

Dia tidak mengetahui penyebab kenaikan tersebut. Menurut dia, harga tinggi sudah dia dapatkan dari tengkulak yang memasok cabai ke tempatnya. Jadi, hal itu berdampak pada penurunan daya beli masyarakat yang menyebabkan kerugian. “Langka mungkin karena kemarau, tapi saya tidak tahu juga benar apa tidak. Makanya masih mahal, sedikit juga yang beli, yang ada saya rugi. Cabainya busuk semua,” keluh dia.

Adapun harga komoditas lain yang dijajakan di pasar tersebut tergolong normal. Di antaranya, bawang merah Rp 25 ribu per kilogram, bawang putih Rp 28 ribu per kilogram, dan telur ayam Rp 53 ribu per piring.

Hal senada dikeluhkan Umi Rida, warga Jalan Masabang, Sangatta Selatan. Dirinya harus berpuasa mengonsumsi sambal. Sebab harga cabai dianggap tidak normal. “Terlalu membudaya, kalau mau ada perayaan pasti naik harga. Biar saja keluarga saya tidak makan sambal. Harga cabai sama daging sapi kok sama,” kesalnya.

MINIM PASOKAN

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X