Terlalu Asyik, Ingin Selalu Update

- Senin, 19 Agustus 2019 | 10:12 WIB

ARTANA Prihartanti mengaku mulai senang mengakses medsos sejak SMP. Saat itu dia menggunakan Facebook. Perempuan yang akrab disapa Tanti itu tak ingin ketinggalan informasi. Mulai berita hiburan hingga sekadar memperbarui status.

“Aku selalu pengin update karena menurutku itu seru banget. Kalau aku punya pemikiran atau ide, itu bisa langsung aku tuangkan ke dalam bentuk tweetdi Twitter. Ketika ide itu timbul, nantinya banyak yang ikut berkomentar dan jadi sharing session dengan pengguna lain,” ungkapnya.

Selama ini Tanti memainkan medsosnya saat senggang. Jika kebetulan tidak bisa tidur, dia akan berselancar di dunia maya untuk mencari informasi atau sekadar melihat foto di Instagram. Dia selalu membagikan kesehariannya dan apa yang sedang dipikirkan. Termasuk, jika dia kesal dengan seseorang. Dia memilih mencurahkan emosinya di medsos.

“Dalam sehari, aku bisa update sekitar lima atau delapan kali. Aku pernah dalam sehari enggak ada update sama sekali karena lagi malas, tapi aku tetap buka medsos. Aku enggak pernah menghitung berapa kali harus update. Kalau lagi ada ide saja,” imbuhnya.

Tak melulu soal kehidupan sehari-hari, Tanti juga mencari tahu informasi mengenai pemberitaan tertentu atau informasi mengenai idolanya. Dia selalu menjadi yang paling up to date. Sehingga ketika ada berita tertentu, dia langsung membagikannya ke medsos yang lain. Berniat ingin memberi tahu pada orang lain.

Jangka waktu Tanti meng-update bervariasi. Contoh, dalam hitungan detik, dia selalu membuat tweet baru. Terkadang satu jam, dua jam, hingga lima jam kemudian juga bisa. Bergantung suasana hati.

Pengguna medsos pasti memikirkan konten yang ingin dibagi. Semua berawal dari ide dan Tanti telah menyiapkan sejak jauh hari dengan jumlah banyak. Dia salah satu yang begitu peduli dengan laman Instagram. Tanti perlu memastikan foto yang dia unggah sudah sesuai.

Terutama foto ketika berlibur. Menurut dia, itu penting. Terkait fear of missing out (FoMO), Tanti mengaku pernah merasa gelisah jika dalam sehari tak bisa mengakses medsos. Namun, semua kembali pada situasi dan kondisi. Jika dalam satu hari dia sibuk dengan aktivitas atau dirundung masalah, Tanti tak begitu memedulikannya.

“Menurutku, medsos itu penting banget. Selain itu, bagiku followers dan likes juga enggak kalah penting. Ada kepuasan tersendiri ketika aku melihat yang menyukai fotoku ada 300 orang, yang lihat story instagram-ku ada 300 sampai 400 orang. Aku merasa keren dan berpikir mereka suka dengan unggahanku. Merasa bangga,” jelas perempuan 21 tahun itu.

Meski begitu, dia sadar medsos bisa memberikan dampak positif dan negatif.  Semua bergantung penggunaan. Ada dua medsos yang tak pernah absen dia buka, Twitter dan Instagram. Sejauh ini, keinginan Tanti mengurangi penggunaan medsos masih kecil. Sering mengakses Twitter, dia merasa bisa menemukan sesuatu yang menghibur atau orang-orang yang kebetulan memiliki pengalaman serupa. Dia tak merasa sendiri dan mendapati hal itu mengasyikkan.

“Aku tahu kalau terlalu sering main medsos juga ada bahayanya. Dari segi kesehatan, mata suka sakit, kepala pusing, dan tubuh pegal. Terus, bisa jadi terlalu bawa perasaan dan mudah sensitif. Tapi, zaman sekarang kalau enggak update atau upload foto, bisa dianggap enggak gaul. Kalau enggak update berita, nanti dapatnya malah hoaks,” pungkasnya. (*/ysm*/rdm/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X