Bangun Keluarga Sejahtera dengan Melek Pentingnya Kontrasepsi

- Senin, 19 Agustus 2019 | 10:05 WIB

PERTUMBUHAN penduduk yang tidak terkendali bisa menjadi beban negara dalam berbagai hal. Untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, edukasi penggunaan kontrasepsi jangka panjang merupakan cara efektif.

Ketua Bidang Keluarga Berencana, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sudibyo mengatakan, pihaknya gencar melakukan edukasi. Dia mengatakan, survei demografi kesehatan Indonesia pada 2017 menunjukkan penggunaan alat kontrasepsi modern semakin menurun pada segmen usia muda. Yaitu, 17 hingga 29 tahun.

“Akhirnya hal ini jadi berpengaruh pada tingginya kehamilan pasangan muda di Indonesia. Kalau diperkirakan mencapai 500 ribu kehamilan setiap tahunnya,” jelas dia.

Beberapa penyebab utama menurunnya penggunaan kontrasepsi, yaitu rendahnya pengetahuan anak muda terhadap kesehatan reproduksi. Juga, kurangnya akses terhadap informasi yang akurat dan tepercaya tentang kontrasepsi.

Kegiatan edukasi alat kontrasepsi dilakukan demi tercapainya keluarga sejahtera. Tak hanya itu, edukasi yang mendukung program dua anak lebih baik juga mampu meminimalkan risiko yang dihadapi ibu hamil.

“Dari segi kesehatan sang ibu, anak pertama dan kedua memang tercatat sebagai jumlah dengan proses kelahiran paling aman,” tambahnya.

Selain jumlah anak, Sudibyo menyarankan, pasutri memberi jarak antara kelahiran anak pertama dan kedua. Sekitar dua hingga empat tahun, untuk pertumbuhan anak yang lebih baik.

“Dengan jarak tersebut, anak pertama diharapkan mendapatkan pengasuhan yang lebih baik. Khususnya pada dua tahun pertama kelahiran, sebab masih dalam fase usia emas bagi pertumbuhan anak,” ungkapnya.

Sudibyo menjelaskan, jika salah satu kendala terbesar dalam mengedukasi masyarakat adalah karakter pasutri muda yang masih percaya dengan hal-hal mitos yang rancu. Misal suntik atau mengonsumsi obat KB, badan menjadi gemuk.

Padahal, semua bergantung pada reseptor tubuh masing-masing. Jika menjalani pola hidup sehat, maka tidak akan mengalami kenaikan berat badan. Kemudian, mitos lainnya yakni jika menggunakan jenis IUD atau spiral yang dipasang di rahim. Bahwa, alat tersebut dapat berpindah tempat.

IUD tidak dapat berpindah tempat, namun perlu kontrol untuk mengecek lokasinya. Sebab itu, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin setahun sekali ke bidan atau dokter jika ada keluhan.

Pemerintah melalui BKKBN, terus berupaya mengedukasi masyarakat agar lebih sadar tentang pentingnya perencanaan keluarga dengan metode kontrasepsi yang hasilnya tentu lebih efektif dan efisien.

“Kami juga berharap, pasangan yang akan menikah nantinya lebih aktif mencari tahu mengenai informasi yang akurat seputar kontrasepsi dari sumber yang tepercaya. Sehingga tidak mudah termakan mitos tentang kontrasepsi," tandasnya. (*/nul*/rdm2/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X