Pemasangan jargas di Sambutan dan Sungai Kapih baru terealisasi sekira 34 persen. Proyek itu ditargetkan tuntas bulan depan.
SAMARINDA–Pemasangan jaringan gas (jargas) sudah berjalan sejak April 2019. Target selesai akhir September. Tapi sejauh ini, progres kegiatan baru mencapai sekira 34 persen, dari 4.500 jargas yang akan dipasang ke rumah warga di Kelurahan Sambutan dan Sungai Kapih.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Kota (Setkot) Samarinda Ibrohim mengatakan, pemasangan jargas tidak mudah. Perlu adanya survei wilayah dan lapangan sebelum pipa gas ditanam dan gas dialirkan. “Realisasi pemasangan gas berbeda. Tidak bisa instan dan asal-asalan,” katanya.
Proses lama disebabkan warga memiliki jenis kompor yang konvensional. Jadi, perlu dilakukan konversi atau perubahan untuk menghubungkan dengan kompor. “Biasanya warga memakai tabung gas. Sekarang langsung dari gas alam. Jadi, perlu penyesuaian,” ungkap dia.
Kendati demikian, pihaknya sudah memasang 1.536 saluran rumah (SR). Rata-rata pemasangan per harinya 40 SR dengan tenaga kerja 10 orang. Berdasarkan survei, warga memberikan respons positif terhadap pemasangan jargas. Banyak manfaat telah dirasakan, terutama dalam hal ekonomi.
“Warga bisa lebih irit, jargas sangat efisien dan mudah digunakan. Pembayaran pun menyesuaikan penggunaan,” aku Ibrohim.
Pihaknya juga sudah melakukan pendataan terhadap warga yang belum menerima program tersebut. Namun, ada beberapa kendala. Misalnya, penghuni rumah tidak di tempat atau warga menolak pemasangan.
Menurut dia, minimnya pemahaman warga mengenai jargas menjadi penyebab penolakan program tersebut. Padahal, pihak perusahaan (PT Pertamina Gas) telah melakukan sosialisasi awal kepada warga pada saat pemasangan berlangsung.
“Warga diberikan pemahaman untuk pengoperasian jargas. Jadi, tidak bahaya. “Kami akan upayakan sosialisasi maksimal,” pungkasnya. (*/amf/dq/kri/k8)