SAMARINDA–Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kencana Samarinda telah menyiapkan beberapa upaya antisipasi dampak kemarau. Mereka juga rutin mengecek kadar klorida air karena minimnya intensitas hujan sejak Juli lalu.
Humas PDAM Tirta Kencana M Lukman menyatakan, pihaknya telah menyiapkan 15 mobil tangki yang terdiri dari empat mobil tanki milik PDAM dan 11 milik swasta. “Jadi, kami bekerja sama dengan swasta. Setiap mobil tanki itu berkapasitas 5.000 liter air,” kata Lukman.
Dia menjelaskan, PDAM juga telah menyiapkan sumur bor untuk berjaga-jaga jika instalasi pengelolaan air (IPA) berhenti. Sumur bor tersebut dapat digunakan sebagai penyuplai persediaan air di Kota Tepian saat musim kemarau.
Sumur bor tersebut berada di Pulau Atas, Jalan Pahlawan, kawasan Bengkuring, dan Pampang. Selain itu, pihak PDAM menyiapkan 12 tandon yang berada di dua posko. Yaitu, di Jalan Cendana dan DI Pandjaitan. “Kami juga akan menambah posko di daerah Samarinda Seberang,” terangnya.
Sementara itu, Tim Laboratorium Tirta Kencana rutin melakukan pengecekan potensi kenaikkan kadar klorida karena intrusi air laut di Sungai Mahakam. Dia membeberkan, kadar kandungan ambang batas 250 ppm (part per million), jika kandungan kadar klorida melebihi batas tersebut akan merusak instalasi IPA sendiri.
“Kandungan masih 2,5 ppm kok. Jadi masih dalam keadaan aman,” ujarnya. Dia menambahkan, jika petugas terus memantau perkembangan kandungan air tersebut. “Bulan ini saja kami sudah melakukan empat kali pengecekan,” jelasnya.
Pengecekan tersebut dilakukan di IPA Bukuan dan IPA Pulau Atas. Pasalnya, di kedua IPA tersebut akan menerima dampak pertama jika pergerakan air asin ke akuifer air tawar yang dapat mengontaminasi Sungai Mahakam sebagai baku air PDAM. (*/zaa/kri/k8)