RAPBN Rp 2.528 T untuk Pendidikan Rp 505,8 T

- Minggu, 18 Agustus 2019 | 00:34 WIB

JAKARTA–Tantangan ekonomi tahun depan diprediksi semakin berat dan kompleks. Hal itu dipengaruhi ekonomi dunia yang masih mengalami ketidakpastian, kemudian beberapa emerging market juga sedang krisis, serta beberapa negara sedang mengalami pertumbuhan negatif. 

Saat negara-negara lain ekonominya melambat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan, ekonomi domestik harus mampu tumbuh. Salah satu kuncinya dengan terus meningkatkan daya saing nasional melalui penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

“SDM yang berkualitas merupakan modal penting memasuki era ekonomi berbasis digital. Berbagai program pembangunan SDM kita siapkan, untuk memastikan bonus demografi menjadi bonus lompatan kemajuan. Kita bangun generasi bertalenta yang berkarakter dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi,” ujarnya saat membacakan pidato dalam rangka penyampaian pengantar pemerintah atas RUU tentang APBN 2020 di Gedung DPR RI.

Presiden RI ketujuh itu melanjutkan, fokus Rancangan APBN tahun depan diarahkan pada lima hal. Yakni, penguatan kualitas SDM, akselerasi pembangunan infrastruktur, penguatan program perlindungan sosial penguatan kualitas desentralisasi fiskal dan antisipasi ketidakpastian global.

Dia mengungkapkan, dalam Rancangan APBN (RAPBN) 2020, belanja negara direncanakan mencapai Rp 2.528,8 triliun, atau sekitar 14,5 persen dari produk domestik bruto (PDB).  Belanja negara tersebut akan digunakan untuk memperbaiki kualitas SDM dan melanjutkan program perlindungan sosial untuk menjawab tantangan demografi,” ungkapnya.

Sesuai dengan amanat konstitusi, pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari belanja negara. Pada 2020, anggaran pendidikan direncanakan sebesar Rp 505,8 triliun, atau meningkat 29,6 persen, dibandingkan realisasi anggaran pendidikan tahun 2015 sekitar Rp 390,3 triliun. 

Dengan anggaran pendidikan yang meningkat tersebut, dia berharap tidak ada lagi anak Indonesia yang tertinggal. Kebijakan untuk meningkatkan kualitas manusia di Tanah Air juga akan ditekankan pada perbaikan kualitas guru, mulai proses penyaringan, pendidikan keguruan, pengembangan pembelajaran, dan metode pengajaran yang tepat dengan memanfaatkan teknologi.

Jokowi menyinggung soal kartu pra-kerja. Dia menuturkan, untuk meningkatkan akses keterampilan bagi anak-anak muda, para pencari kerja, dan mereka yang mau berganti pekerjaan, dia memastikan adanya program kartu pra-kerja tahun depan.

“Di mana mereka dapat memilih jenis kursus yang diinginkan. Antara lain coding, data analytics, desain grafis, akuntansi, bahasa asing, barista, agrobisnis, hingga operator alat berat,” tuturnya.

Untuk kesehatan, Jokowi menekankan bahwa sejak 2016 pemerintah konsisten menjaga anggaran kesehatan, setidaknya 5 persen dari belanja negara. Untuk memperkuat layanan kesehatan pada 2020, anggaran kesehatan yang dialokasikan mencapai Rp 132,2 triliun atau naik hampir dua kali lipat dari realisasi anggaran kesehatan tahun 2015 sebesar Rp 69,3 triliun.

Terkait dengan anggaran pendidikan tahun 2020 yang dipatok Rp 505,8 triliun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, ada tiga fokus yang akan didorong melalui total anggaran tersebut. Pertama adalah program peningkatan skill. “Sebab, peningkatan skill ini bisa berkontribusi kepada perekonomian Indonesia,” ujar perempuan yang akrab disapa Ani itu. 

Fokus kedua, dana itu akan digunakan untuk penguatan pada information and communication of technology (ICT). Hal tersebut dianggap menjadi keperluan seiring perkembangan zaman yang mulai bergerak ke arah digital.

Berikutnya adalah fokus pada aktivitas penelitian. “Penelitian ini sangat penting mengingat beberapa waktu lalu, pemerintah dikritik karena rendahnya anggaran penelitian,” ujarnya. Ani menyebut, anggaran pendidikan juga masih akan menunggu laporan dari kementerian dan lembaga terkait program pendidikan yang perlu dimatangkan.

Mendukung arah anggaran terkait penguatan kualitas SDM, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menegaskan, pihaknya juga akan mendorong program link and match antara SMK dan industri.

Sebanyak 2.600 SMK dan 750 industri akan dilibatkan untuk memacu program tersebut. “Kita akan membangun beberapa politeknik. Termasuk di kawasan yang sudah masuk investor besar, seperti di Cilegon. Supaya SDM yang dilatih bisa segera terserap oleh industri,” ujar Airlangga.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X