Pemindahan Ibukota, Bappenas-Gubernur Rapat di Balikpapan

- Minggu, 18 Agustus 2019 | 00:27 WIB

HUT ke-74 RI seperti membawa berkah bagi Kaltim. Nama Benua Etam membumbung saat Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, kemarin (16/8). Seakan membuka mata semua yang hadir, provinsi ini layak dipilih jadi ibu kota negara yang baru.

 

JAKARTA–Ada peristiwa tak biasa setelah pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama DPD-DPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, kemarin. Usulan Jokowi agar ibu kota negara dipindah ke Kalimantan masuk dalam doa penutup acara. Doa tersebut diucapkan Muhammad Idris, anggota DPD RI dari Kaltim.

Allahumma Ya Allah, Yang Maha Agung. Sekiranya pemindahan ibu kota negara Indonesia itu sebagai solusi yang terbaik untuk mengatasi berbagai kesulitan di ibu kota negara selama ini. Maka mohon Ya Rabb, bulatkan tekad para pemimpin kami, para pejabat lembaga tinggi negara, alim ulama, cendekiawan, cerdik pandai, masyarakat khususnya. Untuk memindahkan di Kaltim, sebagai ibu kota negara,” papar Idris saat memimpin doa.

Idris juga berdoa agar pemilihan Kaltim tersebut berdasar Pancasila dan UUD 1945, dengan begitu tercipta negara yang maju dan sejahtera. Doa yang disampaikan Idris itu langsung mengundang tawa bahkan takbir hadirin. Tak terkecuali Ketua DPD Oesman Sapta Odang yang tampak tertawa lebar. “Iya, ya, ya,” ucap OSO, panggilan akrab Oesman Sapta Odang.

Tanggapan tidak jauh berbeda muncul dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla yang ditemui Idris selepas acara. “Waktu salaman, Pak Presiden bilang rupanya Pak Ustaz ini sudah dapat bocoran. Pak Wapres juga sama cuma pakai bahasa Bugis,” ucap Idris sambil tergelak.

Bukan kebetulan Idris ditunjuk sebagai pembaca doa. Sejak menjadi anggota DPD 2015 menggantikan Bambang Susilo, sudah belasan kali Idris diminta menutup paripurna dengan pujian dan permintaan kepada Sang Pencipta.

Dia juga sempat diminta membaca doa oleh OSO saat menghadiri Iduladha di Pontianak. “Mungkin di situ Pak OSO terkesima. Kalau di DPD, ini yang ke-18 kalinya (membacakan doa),” ucap mantan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Balikpapan itu.

Dia mengaku ditunjuk sehari sebelum pelaksanaan acara. Saat memimpin acara Badan Musyawarah (Bamus) DPD, OSO mengatakan karena DPD ditunjuk sebagai tuan rumah sidang tahunan, maka harus ada anggota yang bertugas membacakan doa. Namun, sampai acara selesai, orang yang bakal diberi tugas itu belum juga didapat.

“Waktu Bamus saya enggak ikut, tahu-tahu ditunjuk lewat WA (WhatsApp) grup,” ungkap Idris. Dari sini tiba-tiba muncul ide, bagaimana caranya agar petinggi negeri yang juga penentu kebijakan, yang kemarin hadir ikut mendoakan supaya Kaltim terpilih menjadi ibu kota negara.

Masalah lain, apakah rencana pemindahan ibu kota negara akan dimunculkan oleh presiden maupun OSO dalam pidato mereka. “Saya sempat khawatir sambil berdoa, mudah-mudahan pidato Pak OSO menyebut soal ibu kota baru. Kalau OSO menyebut mudah-mudahan Presiden juga nyebut. Begitu Presiden nyebut juga, masuk tuh barang,” katanya sambil kembali tertawa.

Dia tidak mempermasalahkan jika doanya itu dianggap politis. Sebab, sebagai seorang senator sudah selayaknya dia memperjuangkan daerah pemilihannya.

Yang pasti, langkahnya mendapat dukungan dari wakil rakyat pemilihan Kaltim lainnya. Sebaliknya, beberapa koleganya di DPD mengoloknya telah mencuri start. Bagi dia, Kaltim memiliki banyak keunggulan dibanding Kalsel ataupun Kalteng yang juga sama-sama sebagai kandidat lokasi ibu kota.

Letak Kaltim, jelas Idris, sangat strategis karena berada di tengah wilayah Indonesia. Sehingga mudah dijangkau 33 provinsi lain. Kaltim juga sudah memiliki infrastruktur penting seperti bandara atau pelabuhan, ditambah tak rentan terkena gempa.

Karena lokasinya di tengah berdampingan dengan Kalsel, Kalteng, Kaltara, dan Kalbar, pemerintah dimungkinkan mengembangkan luas ibu kota baru hingga 100.000 hektare. Kaltim merupakan lokasi potensial pemindahan ibu kota. Wilayah yang sudah dikunjungi Presiden Jokowi adalah Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara Bukit Soeharto.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X