Industri Pengolahan Punya Andil Terbesar

- Jumat, 16 Agustus 2019 | 10:55 WIB

BALIKPAPAN - Industri pengolahan minyak menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi Kota Minyak sepanjang 2018. Bergulirnya pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP)  perluasan Kilang Minyak Pertamina Balikpapan memberikan stimulus positif pada laju pertumbuhan ekonomi kota.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Balikpapan menyebutkan, lapangan usaha industri pengolahan memberikan andil sebesar 2,38 persen, disusul konstruksi 0,72 persen dan reparasi mobil maupun motor sebesar 0,52 persen. Adapun pertumbuhan ekonomi Balikpapan pada 2018 sebesar 4,97 persen.

"Perekonomian 2018 itu diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas harga berlaku Rp 95,16 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 79,79 triliun," jelas Kepala BPS Balikpapan, Ahmad Zaini saat memberikan keterangan kepada media, di Kantor BPS Balikpapan, Kamis (15/8).

Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi salah satu indikator makro untuk melihat kinerja perekonomian secara riil di suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi selama 2018 mengalami perbaikan apabila dibandingkan tahun sebelumnya hanya sebesar 3,81 persen.

"Perbaikan pertumbuhan ekonomi itu disebabkan kinerja seluruh lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan positif. Di mana pertumbuhan tertinggi dicapai oleh penyedia akomodasi dan makan minum yang tumbuh sebesar 11,85 persen," paparnya. Kemudian disusul usaha jasa lainnya yang tumbuh sebesar 8,58 persen.

Selama lima tahun terakhir (2014-2018) struktur perekonomian Balikpapan didominasi oleh industri pengolahan, konstruksi, transportasi dan pergudangan, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor.

"Peranan terbesar dalam pembentukan PDRB Balikpapan tahun 2018 dihasilkan industri pengolahan yakni sebesar 46,04 persen, konstruksi 15,84 persen dan transportasi dan pergudangan sebesar 12,48 persen," bebernya.

Sementara itu, kinerja ekonomi Kaltim pada 2018 tumbuh sebesar 2,67 persen. "Perekonomian Kaltim 2018 mengalami perlambatan jika dibandingkan tahun 2017 yang mampu tumbuh 3,13 persen," tukas Ahmad Zaini.

Kendati mengalami perlambatan, ekonomi Kaltim 2018 masih tumbuh positif. "Tumbuh positif itu dipengaruhi kinerja seluruh lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan," tuturnya. Ia menjelaskan, proyek konstruksi di Balikpapan cukup banyak. Untuk perumahan juga masih berjalan. Selain itu, dukungan dari proyek RDMP bakal memacu pertumbuhan ekonomi Balikpapan.

“Sekarang ini proyek RDMP sudah berjalan. Sampai pembangunan selesai, tentu dari sektor konstruksi akan terus menyumbang ke ekonomi daerah. Selain itu, pekerja yang datang kan bakal bertambah. Perputaran uang akan meningkat, sektor perdagangan juga bakal meningkat,” tutupnya. (aji/ndu)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X