Penjahat Sadis (Masih) Berkeliaran

- Jumat, 16 Agustus 2019 | 10:34 WIB

SAMARINDA pernah menduduki peringkat kedua daerah dengan kriminalitas tinggi. Belakangan, kejahatan jalanan itu kembali marak terjadi.  

Sederet kasus kejahatan terjadi di ibu kota Kaltim. Aduan warga pun tak sedikit. Di media sosial (medsos), informasi kejadian berseliweran hampir setiap hari.  

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Vendra Riviyanto mengecam seluruh tindakan kriminalitas. “Sekarang ini ngeri. Para pelaku itu seperti tidak ada rasa bersalah,” ucap perwira melati tiga tersebut. Lantas, bagaimana dengan penyelesaian kasusnya?

Polisi penyuka olahraga ekstrem itu tidak “lempar handuk”.“Mau itu kejadian menonjol atau kejadian biasa, semua harus ditindak,” tegasnya.

Vendra memang sudah mendapat laporan perihal pengungkapan kasus di Polsek Samarinda Seberang. “Itu pelaku sadis dan anggota saya di lapangan sudah sesuai (SOP). Daripada melukai, lebih baik ‘dilumpuhkan’,” sambungnya.

Disinggung soal dua pelaku yang kini ditahan, yakni Junaidi (25) dan Mahendra Saputra (22), perwira menengah Polri yang memiliki senyum khas itu menyebut, memerintahkan kepada anggotanya untuk terus mendalami keterangan pelaku. “Laporan yang saya terima 20 tapi bisa saja lebih dari itu,” ungkapnya.

Vendra meminta, setiap korban yang mengalami tindakan kejahatan, untuk membuat laporan. Pasalnya, ada warga yang merelakan barangnya hilang ketika jadi korban jambret atau begal. “Harusnya laporan dong. Jadi kalau kami ungkap kasus, bisa disinkronkan,” terangnya.

Perwira polisi yang menyebut fans dari Borneo FC itu mengimbau, masyarakat tidak takut. “Penjahat bisa saja ada. Makanya saya minta bertobat, jika tak ingin bernasib sama dengan yang sudah ada,” tandasnya.

Sementara itu, dari penuturan Junaidi, saat ditemui harian ini, setiap beraksi dia selalu dalam kondisi di bawah pengaruh minuman keras (miras). Sementara Mahendra, mengaku bertugas sebagai joki. Tak pernah pria bertubuh gempal itu “kerja sama” dengan orang selain Junaidi. “Idenya saya,” terang Junaidi.

Keduanya bersikeras, semua perbuatan sudah diakui sesuai dengan yang dijelaskan kepada polisi. “Tidak untuk narkoba, hanya keperluan sehari-hari,” ujarnya.

Kembali ditegaskan Vendra, kuat kaitannya ciri-ciri pelaku dengan yang dijelaskan korban di flyover, Yunda Safitri (47), sama dengan Junaidi dan Mahendra. “Kemungkinan pelaku lainnya itu masih ada,” tandas Vendra. (*/dra/dns/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X