Menang Di Kota Keberuntungan

- Jumat, 16 Agustus 2019 | 09:58 WIB

ISTANBUL– Setelah 14 tahun berselang Liverpool akhirnya kembali ke kota yang memberinya gelar Liga Champions. Dan sekali lagi, ibukota Turki itu memberikan keberuntungan buat The Reds.

Liverpool untuk keempat kalinya berhasil memenangi Piala Super Eropa kemarin (15/8) di Vodafone Park. Liverpool menang 5-4 dalam adu penalti atas Chelsea setelah di waktu normal dan perpanjangan bermain seri 2-2.

Sadio Mane memborong dua gol The Reds. Masing-masing pada menit ke-48 dan 95. Sedang gol Chelsea dikontribusikan oleh Olivier Giroud (36') dan Jorginho (101'-pen).

Dalam babak tos-tosan tersebut kelima algojo Liverpool, yakni Roberto Firmino, Fabinho, Divock Origi, Trent Alexander-Arnold, dan Mohamed Salah semuanya sukses.

Sementara di kubu Chelsea eksekutor terakhir Tammy Abraham sepakannya nyangkut di kaki kiper Liverpool Adrian. Sedang Jorginho, Ross Barkley, Mason Mount, dan Emerson Palmieri berhasil.

Pelatih Liverpool Juergen Klopp seperti diberitakan Eurosport mengatakan atmosfer di Vodafone Park sungguh luar biasa. Sama seperti 14 tahun yang lalu saat Liverpool menang atas AC Milan di final Liga Champions 2004-2005, maka kemarin di Piala Super Eropa Liverpool juga menang atas penalti.

“Ini kota kami dan ini kota yang spesial. Saya tak tahu berapa angka suporter yang datang kesini namun saya berterima kasih karena sudah menunjukkan rasa cinta yang demikian besar,” kata Klopp.

Pelatih 52 tahun itu menambahkan Miracle of Istanbul 2005 menjadi histori tak terlupakan klub berlogo burung Liver itu saat memenangi trofi Liga Champions kelimanya. Tertinggal 0-3 dari AC Milan, Liverpool menyamakan kedudukan menjadi 3-3 di babak kedua kemudian menang penalti 3-2.

Deutsche Welle menulis taktik Klopp setelah timnya tertinggal sangatlah cerdik. Alex Oxlade-Chamberlain yang bermain sebagai trio lini depan bersama Mane dan Salah diganti oleh Firmino pada babak kedua.

Pergantian ini terbukti jitu. Dalam dua gol Mane semuanya terdapat andil Firmino. Pada gol pertama, setelah kiper Chelsea Kepa Arrizabalaga memblokade tendangan Firmino, Mane kemudian menyambar bola tersebut.

Sedang yang kedua, setelah melakukan penetrasi di sisi kanan pertahanan Chelsea, eks penyerang 1899 Hoffenheim itu mengirim bola diagonal yang dikonversikan jadi gol oleh kapten timnas Senegal itu.

“Bobby (Firmino, red.) memiliki peran yang cukup vital dan Mane bermain dalam posisi yang sangat bagus. Divock (Origi) juga punya peran yang tak bisa dipinggirkan,” ucap Klopp. “Bobby adalah pemain dengan karakter berbeda dibanding yang lain,” tambah eks pelatih Mainz 05 dan Borussia Dortmund tersebut.

Nah, mengenai pemilihan pemasangan Oxlade-Chamberlain ketimbang Bobby, Klopp memiliki pertimbangan sendiri. Klopp ingin menambahkan rasa percaya diri untuk masuk dalam skema permainan Liverpool.

“Ox (Oxlade-Chamberlain, red.) bisa bermain lebih bagus dari saat yang lampau dan setelah periode cedera yang lama dia membutuhkan masuk dengan ritme tim. Ketika latihan Ox bisa menyatu dan dia butuh waktu,” tutur Klopp.

Di sisi lain, gelandang James Milber juga mengakui kedekatan antara Liverpool dengan Istanbul. Slogan Istanbul Is Red sudah didengar pemain 33 tahun tersebut beberapa hari sebelum pertandingan.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X