Diduga Terlibat Pembakaran Lahan, Pemerintah Segel 15 Lahan Konsesi

- Kamis, 15 Agustus 2019 | 10:50 WIB

JAKARTA- Pemerintah mengetatkan perburuan terhadap para pembakar seiring dengan semakin parahnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda 6 provinsi di Sumatera dan Kalimantan serta sebagian Jawa dan Bali.

Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatatkan total 15 lokasi lahan konsesi milik 10 perusahaan yang diduga melakukan pembakaran hutan. Rinciannya adalah di Jambi 1 perusahaan, Riau 2 perusahaan, Kalbar 10 perusahaan, serta Kalteng 2 perusahaan.

Sebelumnya, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar bertekad akan menjatuhkan sanksi pada siapapun baik perusahaan maupun perorangan yang terbukti melakukan pembakaran hutan dan lahan. TNI dan Polri pun berkomitmen untuk mendukung upaya ini.

Kemarin (14/8) Gakkum kembali menyegel 3 lokasi lahan terbakar. Lahan-lahan tersebut masing-masing berada pada areal konsesi PT. MSL di Kabupaten Mempawah, PT. TAS dan PT. SPAS di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

”Total lahan terbakar yang disegel 200 hektar. Pekan yang lalu, kami juga telah menyegel lahan terbakar milik 7 perusahanan perkebunan dan Hutan Tanaman Industri (HTI),” kata Dirjen Gakkum KLHK Rasio Ridho Sani kemarin (14/8)

Pria yang akrab disapa Roy ini menjelaskan, saat ini pihaknya sudah memberikan surat peringatan kepada 110 pimpinan  perusahaan yang lokasinya terindikasi ada titik api. Ia juga telah menugaskan para pengawas, penyidik dan tim Satuan Polisi Kehutanan Reaksi Cepat (SPORC) untuk menindak para pembakar lahan. “Mereka harus dihukum seberat-beratnya,” jelas Roy.

Roy melanjutkan, kebakaran lahan tersebut berada di areal konsesi Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK)-HTI milik PT. MSL di Kabupaten Mempawah. Luasnya mencapai luas 40 hektar.

Sementara kebakaran lahan di lokasi konsesi PT. TAS, Kecamatan Tanjung Baik Budi, Kabupaten Ketapang juga mencapai 100 hektar. Lalu kebakaran lahan di konsesi PT. SPAS, di Kecamatan Sungai Putri, Kabupaten Ketapang, mencapai 60 hektar. “Kebakaran hutan dan lahan sudah terjadi seminggu yang lalu dan masih berlangsung sampai hari ini,” kata Roy.   

Komandan Brigade SPORC Gakkum Kalimantan, Hari Novianto mengungkapkan, tim verifikasi Ditjen Gakkum KLHK telah memasang papan segel di lahan konsesi perusahaan yang terbakar  sehingga perusahaan tidak bisa memanfaatkan lahan itu untuk aktivitas usaha.

“Kami sudah memanggil wakil 7 perusahaan yang lahannya sudah disegel sebelumnya untuk meminta klarifikasi terkait adanya kebakaran di areal perusahaan-perusahaan itu,” imbuh Hari.

Penyidik KLHK sudah menetapkan sesorang bernama UB sebagai tersangka pembakar lahan seluas 270 hektar di Kubu Raya, Kalimantan Barat.

UB ditangkap pada 3 Agustus lalu di Dusun Gunung Loncek, Desa Teluk Bakung, Kecamatan Ambawang,  Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. UD kedapatan membawa 1 korek api gas merk tokai, 1 ban dalam motor bekas, 1 parang, dan sampel daun yang telah terbakar.

Balai Gakkum KLHK Kalimantan melalui fasilitas intelligence room di Pontianak setiap saat selama 24 jam per hari, 7 hari per minggu, memantau titik api dan kebakaran lahan-hutan terutama di areal perizinan perkebunan kelapa sawit, IUPHHK-HTI, dan maupun Hutan Alam (HA) di Kalbar.

Sementara itu, Eksekutif Daerah Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Kalimantan Tengah Dimas Hartono mengungkapkan bahwa setidaknya ada beberapa indikator yang menunjukkan bahwa karhutla di Kalimantan Tengah disebabkan oleh pembarakan yang disengaja, bukan karena penyebab alami.

Yang pertama adalah lahan yang terbakar sangat mudah ditebak. Yakni berada di kawasan lahan konsesi yang dimiliki oleh perusahaan tertentu. Pembukaan lahan secara murah dengan cara membakar.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X