BALIKPAPAN – Meski memiliki potensi pariwisata yang besar, pemerintah pusat hingga saat ini belum memberikan perhatian lebih kepada Kaltim. Ya, Bumi Etam masih belum masuk dalam 10 pengembangan pariwisata yang diagendakan pusat. Kesadaran pembangun pariwisata harus dibangun agar tahun mendatang bisa masuk dalam program tersebut.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Bidang Pendidikan dan Olahraga Hetifah Sjaifudian mengatakan, saat ini Kaltim memang tidak masuk 10 kawasan pengembangan pariwisata atau kawasan pariwisata Indonesia. “Tapi untuk selanjutnya saya yakin pasti bisa masuk. Sebab Kaltim sudah masuk radar pemerintah pusat,” ucapnya, Rabu (14/8).
Dia menilai di Kaltim memiliki potensial untuk pengembangan pariwisata. Salah satunya wisata bahari di kepulauan Derawan di Berau. Kalau yang lalu masih belum tersentuh dari sisi infrastruktur, sekarang sudah mulai berbenah. “Mulai dari bandara sudah ada dan infrastruktur lainnya mulai ditingkatkan,” imbuhnya.
Apalagi, saat ini Kaltim sedang diisukan menjadi ibu kota. Kelengkapan pariwisata menjadi kunci sukses. Kunjungan masyarakat ke Kaltim juga bakal semakin besar. Tinggal membuat tempat wisata yang menarik agar mereka mau singgah. Terlebih Balikpapan dinobatkan kota ekonomi kreatif. Tinggal dikolaborasikan untuk potensi baru guna menarik investor.
Bisa kembangkan konsep desa wisata atau percantik pantai. Hanya, sambungnya, kesadaran masyarakat perlu diperbaiki. “Tanpa kesadaran mereka pariwisata sulit berkembang. Kemudian, promosi dengan digital perlu diperhatikan. Itu merupakan strategi yang gratis. Efeknya nanti ketika orang sudah melihat dan datang,” tuturnya.
Widyaiswara Kemenpar, Ariyanti Prima Restu, mengatakan, Balikpapan dan Kaltim sebenarnya memiliki pariwisata yang cukup maju. Apalagi, hutan mangrove di sini paling sering digaungkan. Hanya kurang aksesibilitas.
“Mau ke tempat wisata saja harus berjibaku dengan jalan rusak. Jadi perlu kerja sama membangun pariwisata. Contohnya daerah yang maju pariwisatanya, masyarakat mencari uang dari situ saja. Saya rasa Kaltim punya potensi itu,” tuturnya. Kesadaran masyarakat ia harapkan bisa dibangun di Kaltim. Jangan segelintir saja, namun semua elemen masyarakat. (aji/ndu/k18)