Polisi Tembak Penjahat Bersajam, Beraksi di Puluhan Lokasi

- Kamis, 15 Agustus 2019 | 10:27 WIB

Timah panas bersarang tepat di kedua kaki. Junaidi (25) dan Mahendra Saputra (22). Keduanya adalah penjahat jalanan yang belakangan meresahkan Samarinda.

 

MAHENDRA terus meringis. Dia tidak mengira selama “bekerja” sebagai penjahat jalanan yang sadis, lantaran kerap melukai korban-korbannya, bisa berakhir ke jeruji besi. Dia bertindak sebagai eksekutor. Tugasnya menarik tas atau menyayat korban. Bersama Junaidi, keduanya dilumpuhkan tidak jauh dari Kantor DPRD Kaltim di Karang Paci.

“Memang benar, mereka yang terakhir beraksi di Jalan HAM Rifaddin, melukai korbannya,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Samarinda Seberang Iptu Teguh Wibowo. Saat itu, Minggu (11/8), Susan Rustika (34), hendak bersilaturahmi ke rumah keluarga. Memangkas jarak dan waktu, dia melintas di kawasan tersebut. Dengan penutup wajah dan motor tanpa nomor polisi, kedua pelaku menarik tas korban dan bergegas melaju. Kemudian menghilang di jalur sepi.

Kejadian itu lantas viral di media sosial. Salah satu keluarga korban memberikan peringatan keras bagi warga Ibu Kota Kaltim yang melintas di daerah tersebut untuk selalu berhati-hati. “Kami selidiki. Alhamdulillah tahu tempat persembunyian mereka,” sambung perwira balok dua di pundak itu.

Dibekuk di kawasan Sungai Kunjang, keduanya berusaha melawan. “Berusaha kabur, terpaksa kami lumpuhkan. Sebelumnya juga sudah pakai SOP dengan peringatan, namun tetap melawan,” jelasnya. Setelah diobati, keduanya lantas blak-blakan ke polisi, perihal lokasi beraksinya. “Rupanya sudah 20 kali menjambret, termasuk mencuri motor,” tambah eks kanit Sidik Satresnarkoba Polresta Samarinda tersebut. (lihat grafis).

INFOGRAFIS AMRULLAHACHMAD/PROKAL.CO

Keduanya, lanjut Teguh, adalah kakak-beradik. Namun, oleh Mahendra dan Junaidi dibantah. “Enggak. Teman saja,” sebut Mahendra. Sementara itu, alasannya menggunakan pisau cutter agar lebih cepat putus tali tas korban yang disasar. “Kasihan juga kalau sampai jatuh. Saya kadang enggak tega,” jelasnya.

Ungkap Teguh, pelaku bak peneror warga Kota Tepian. “Mengancam warga yang kerap beraktivitas pada malam hari,” imbuhnya. Dari 20 lokasi beraksi, wilayah hukum Sungai Kunjang dan Samarinda Ulu yang paling banyak menjadi tempat eksekutor. “Kami masih koordinasi untuk dugaan lokasi lain beraksi,” tutupnya. (*/dra/dns/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X