Lengah dari Pengawasan, Lokalisasi Ini Kembali Aktif

- Kamis, 15 Agustus 2019 | 10:16 WIB

Bulan berbilang tahun, dalam senyap lokalisasi Kampung Kajang disebut-sebut kembali beroperasi.

 

SANGATTA–Lokalisasi Kampung Kajang di Sangatta Selatan diduga aktif lagi setelah lima tahun tutup. Kecurigaan itu bikin pemerintah waspada. Dalam waktu dekat akan bergerilya melakukan inventarisasi dan penertiban.

Pelaksana tugas Kasatpol PP Kutim Didi Herdiansyah menuturkan, kampung itu sudah steril dari lokalisasi. Namun, karena minimnya pengawasan, akhirnya Kampung Kajang diketahui beroperasi lagi. Jadi, dia sedang mencari solusi agar permasalahan ini tidak merebak.

"Pola saya tidak akan sama dengan lima tahun lalu saat menertibkan. Dulu Dissos memulangkan pekerja asusila dengan bantuan Rp 5 juta, saya rasa itu tidak efektif," ujarnya saat diwawancarai pada Rabu (14/8).

Dia mencoba melahirkan gagasan baru, salah satunya pemanfaatan anggaran agar tidak disalahgunakan lagi oleh tunasusila. Seperti pengalaman sebelumnya, menurut dia, dana yang dikucurkan tidak digunakan dengan benar. Jadi, dia merencanakan uang yang tersedia untuk memulangkan pekerja seks itu, dialihfungsikan pada pembangunan atau tata ulang kawasan tersebut.

"Dulu mereka dikasih uang untuk pulang kampung, ternyata balik lagi ke sini. Harus diganti polanya, bongkar saja tempatnya, bisa dijadikan taman kota, karena itu masih lahan TNK. Kami gandeng camat dan perusahaan," tuturnya.

Penertiban itu sekaligus penutupan kembali. Setelahnya, dia akan melakukan pengawalan selama sebulan untuk memastikan tidak ada operasional lagi.

"Kalau sudah ditutup akan kami kawal selama beberapa bulan, sampai mereka tidak datang ke sini lagi. Kami sudah mendata di sana, walaupun belum akurat, tapi ini salah satu upaya," ungkapnya.

Dari data tersebut, diketahui terdapat sekira 39 orang yang menetap, dan 20 di antaranya perempuan. Dalam operasional yang diketahui, ada sebagian yang temporer, namun hal ini juga sangat riskan.

"Mereka ada yang tidak menetap, datangnya kalau hari tertentu saja. Dalam waktu dekat kami akan lakukan sosialisasi dengan pengelola. Setelahnya langsung ditutup," tegasnya.

Kegiatan tersebut telah mendapat dasar, yakni instruksi bupati. Hingga dalam aksi nanti melibatkan TNI, Polri, dan OPD terkait.

"Ini kan kegiatan skala makro, jadi banyak yang dilibatkan. Dissos juga sudah kami ajak koordinasi non-formal. Nanti kami rapat gabungan," terang dia.

Mengenai kebenaran itu, Kaltim mencoba mencari tahu lewat warga yang tinggal di kawasan Kampung Kajang. Meski enggan dikorankan namanya karena persoalan keamanan, dia mengaku Kampung Kajang aktif kembali. Bahkan, musik kerap mengganggu warga yang bermukim karena keributan berlangsung hingga larut malam.

"Jam 8-1 malam kadang musik masih nyaring. Cukup mengganggu waktu istirahat," keluhnya. (*/la/ypl/k8)

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X