Pembangunan jalan dari Bukit Biru menuju Batuah telah lama terhenti karena Pemkab Kukar mengalami defisit anggaran. Kini pemerintah daerah berencana melanjutkan proyek tersebut.
TENGGARONG - Lama tak terdengar kabarnya, rencana Pemkab Kukar melanjutkan proyek jalan dari Desa Bukit Biru, Tenggarong menuju Desa Batuah, Loa Janan kembali muncul. Proyek tersebut terhambat badai defisit anggaran yang melanda daerah.
Jalur yang dinilai strategis itu menjadi perhatian pemerintah, menyusul adanya pembangunan Sekolah Polisi Negara (SPN) di Jonggon A, Loa Kulu. Keberadaan SPN pun diyakini membuka kantong perekonomian baru di kawasan tersebut. Jadi, perlu diiringi pembangunan infrastruktur yang layak.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar Muhammad Yamin mengatakan, sejumlah desa yang dilalui jalan sepanjang 36,45 kilometer itu bakal tumbuh perekonomiannya. Infrastruktur itu juga menjadi jalan pendekat dari Tenggarong ke Balikpapan.
GRAFIS : AMRULLAH/PROKAL.CO
“Kalau SPN sudah jadi, tentu aktivitas pengguna jalan akan semakin tinggi menuju Tenggarong dan Jonggon. Jadi, perlu dipikirkan rencana menengah atau jangka panjangnya,” terang Yamin.
Sebagaimana diketahui, program pembangunan jalan tersebut merupakan solusi persoalan atas kerusakan jalur Loa Janan-Loa Kulu-Tenggarong yang sempat rusak parah selama 13 tahun. Perbaikan hanya bisa dilakukan menggunakan APBN karena berstatus jalan negara.
Meski belakangan perbaikan jalan Loa Janan-Loa Kulu-Tenggarong terealisasi, jalur tersebut ternyata rawan ambles karena menyusuri pinggir Sungai Mahakam. Sehingga poros Bukit Biru-Batuah dianggap tetap penting.
Semula pagu anggaran untuk proyek jalan Bukit Biru-Batuah sebesar Rp 535 miliar. Pihak rekanan memenangkan lelang dengan nilai Rp 499 miliar. Anggaran dari nilai kontrak tersebut telah terserap Rp 405 miliar atau sekira 80 persen.
Pembangunan jalan tersebut melalui pegunungan, batu, hingga konsesi pertambangan. Dari 36,45 kilometer yang direncanakan, sekitar 28 kilometer belum dibebaskan. Pertimbangan dipilihnya jalur tersebut lantaran lebih dekat dan bakal seperti tol karena lebih banyak jalur lurus.
Dalam pengerjaan proyek, beberapa kali dilakukan adendum. Hal tersebut menyusul kebutuhan anggaran yang bertambah karena faktor alam. Untuk menuju Balikpapan, dipastikan bakal menghemat waktu perjalanan hingga 1,5 jam, jika dibanding melalui poros Loa Kulu-Loa Janan.
Terpisah, Ketua DPRD Kukar Sementara Abdul Rasyid mengatakan, pihaknya mempersilakan Pemkab Kukar mengajukan usulan anggaran pembangunan jalan tersebut. Yang pasti, kata dia, harus melalui sejumlah mekanisme anggaran agar sesuai kebutuhan.
“Silakan saja dibuat kajian dan kami ingin tahu perkembangan terakhirnya,” ujar politikus Partai Golkar itu. (qi/kri/k16)