SLEMAN–Persela Lamongan sudah kehilangan 11 poin di kandang. Kehilangan yang sangat banyak. Sebagai pengganti, Laskar Joko Tingkir berusaha mencari penggantinya. Mewujudkan misi tersebut dimulai malam ini (15/8), saat Persela menantang PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
”Kami datang ke Sleman dengan tekad meraih kemenangan,” tegas pelatih Persela Nil Maizar. Meski tekad Persela begitu besar, tapi tugas mereka tidaklah gampang. Sebab, tuan rumah sedang dalam performa terbaiknya. PSS baru saja pulang ke Sleman dengan membawa buah tangan tujuh poin. Hasil dari dua kemenangan dan sekali hasil seri dalam tiga laga tandang beruntun.
Di sisi lain, Persela juga datang ke Sleman dengan kondisi yang mencemaskan di bawah mistar. Salah satu kiper senior Persela Dwi Kuswanto tidak ada dalam rombongan. Dwi mendapat hukuman larangan bertanding satu kali dari Komisi Disiplin PSSI.
Praktis, di bawah mistar, saat menghadapi PSS, Persela hanya memiliki Dian Agus Prasetyo di bawah mistar. Pelapisnya, Reza Agus Febrian, masih minim pengalaman. ”Bakal tidak mudah. Tapi, di sepak bola itu segala sesuatu kemungkinan bisa terjadi. Kami percaya bisa menang,” ujar Nil.
Motivasi itu pula yang disuntikkan Nil kepada para pemain Persela. Pelatih asal Sumatra Barat tersebut juga menegaskan kepada para pemainnya bahwa mencari poin pengganti juga menjadi keharusan yang harus direalisasikan. ”Saya percaya pemain memahami itu dan akan berusaha merealisasikannya di lapangan,” katanya.
Letupan semangat Persela itu disadari betul PSS. Karena itu, meski sangat percaya diri menatap laga kontra Persela, Super Elang Jawa juga tidak mau memandang remeh tamunya. Para pemainnya tidak boleh melihat perbedaan di klasemen sementara Liga 1. Saat ini PSS bertengger di posisi kelima, sedang Persela menempati tangga 15.
”Tentu kami ingin melanjutkan hasil positif di tiga laga tandang lalu. Tapi, kami juga harus waspada. Jangan lihat klasemen. Lihat permainan mereka. Persela ini tidak terkalahkan dalam lima pertandingan terakhir,” sebut pelatih PSS Seto Nurdiantoro. (fim/jpg/ndy/k8)