Untuk kesekian kalinya, tempat suci menjadi sasaran pelecehan. Kali ini, dua warga Ceko yang videonya viral di media sosial karena dianggap melecehkan tempat suci, akhirnya meminta maaf.
PUTU AGUS ADEGRANTIKA, Gianyar
Pada Jumat (9/8) lalu video berdurasi 10 detik viral di media sosial. Dua wisatawan mancanegara (wisman) yang kemudian diketahui berasal dari Ceko melakukan aksi tidak senonoh di Pancoran Pura Beji Monkey Forest, Desa Padangtegal, Ubud, Gianyar. Pasangan bule itu bernama Idenek Slavka dan Sabina Dolezalova.
Yang membuat netizen geram, bule cowok, Idenek, beradegan membasuh (maaf) bokong Sabina yang membuka roknya. Adegan “mekonceng” dengan tirta itu nampak dilakukan secara sengaja sebagai bahan candaan. Tak berselang lama setelah viralnya video itu, muncul video klarifikasi di akun sosial media mereka. Isinya permintaan maaf.
Meski begitu, warga setempat akan menggelar upacara Guru Piduka di beji tersebut. Bendesa Adat Padangtegal Ubud, I Made Gandra, Senin (12/8) menjelaskan, pascaviralnya video tersebut pihaknya telah menggelar paruman dengan warga setempat.
Sejak Jumat (9/8) videonya viral dan berselang dua hari, tepatnya pada Minggu (11/8) akhirnya kedua bule ini menyadari kesalahannya dan memenuhi panggilan dari Prajuru Desa Adat Padangtegal. “Kebetulan pas Minggu malam kemarin desa adat menggelar paruman. Dia datang berdua serta perwakilan konsulat,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia menjelaskan paruman digelar di Kantor LPD setempat. Malam itu juga, dua bule ini dimintai keterangan. Hingga akhirnya mengakui kesalahannya dan memohon maaf ditandai dengan pembuatan surat pernyataan bermaterai. Dalam pertemuan tersebut kedua orang asing yang diduga telah melakukan pelecehan tempat suci dikawasan Monkey Forest Ubud.
Di hadapan seluruh Prajuru Adat Padangtegal, mereka menyampaikan permintaan maaf. Keduanya mengaku tidak ada maksud untuk melecehkan pura yang berada di Kawasan Monkey Forest Ubud tersebut. Alasannya karena dirinya tidak mengetahui dan tidak tahu bahwa tempat tersebut merupakan tempat suci. Sehingga mereka mengklarifikasi video yang sempat viral di medsos melalui perkataan permintaan maaf kepada Prajuru Adat Padangtegal dan seluruh masyarakat.
I Made Gandra mengatakan sudah memaafkan kedua bule yang telah menyadari perbuatannya itu. Permasalahan pun dianggap selesai malam tersebut. Selanjutnya untuk menetralkan secara niskala kawasan suci tersebut, Desa Adat Padangtegal berencana menggelar upacara Guru Piduka bertepatan dengan rahina Purnama, Kamis (15/8) mendatang. Begitu juga kedua bule itu juga diminta untuk hadir dalam prosesi tersebut. (ade/aim)