Kekurangan guru SD di Balikpapan yang saat ini mencapai 1.037 orang belum akan tercukupi dalam waktu dekat. Tahun ini pemerintah pusat hanya menyetujui penambahan 44 guru dengan status PNS.
BALIKPAPAN— Melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan mengusulkan 521 penambahan tenaga guru kepada pemerintah pusat. Tapi yang disetujui tak sampai 30 persen, hanya 141 tenaga pengajar untuk mengisi formasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun ini.
Dari jumlah 141 pengajar itu, 97 orang diperuntukkan tingkat SD, dan 44 guru SMP. Padahal sebenarnya, Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan Prapto Budi Suharto mengusulkan 380 guru SD dan 141 guru SMP.
"Sesuai ketentuan pemerintah pusat, 70 persen diperuntukkan bagi PPPK, 30 persen CPNS. Jadi bila dibagi, kami hanya dapat 44 CPNS, sisanya PPPK," ucap Prapto.
Dari data Juni 2019, Prapto menuturkan, jumlah guru PNS baik SD dan SMP mencapai 1.900 orang, di antaranya 1.260 guru SD dan SMP 640 orang. Mereka tersebar di seluruh sekolah yang ada. Di Balikpapan terdapat 136 SD negeri.
Yakni di Balikpapan Barat ada 22 SD, timur 21 SD, tengah 30 SD, kota 15 SD, utara 33 SD dan Balikpapan Selatan 15 SD. Adapun SMP negeri relatif sedikit, hanya 23. Dari jumlah itu, guru tersebar di wilayah barat 4 SMP, timur 4 SMP, tengah 2 SMP, kota 3 SMP, utara 6 SMP serta selatan ada 4 SMP.
"Kekurangan guru SD saat ini 1.037 orang. Beruntung sudah ada 980 honorer yang membantu, sehingga butuh 57 orang PNS. Untuk SMP kekurangan 310 orang, 227 orang honorer sudah, ada tapi kami masih kekurangan 83 PNS," sebut Prapto.
Lanjutnya, para CPNS yang akan lolos akan ditempatkan di berbagai sekolah yang masih minim akan guru PNS. "Kami utamakan sekolah yang hanya memiliki tiga PNS seperti di SD 002 Balikpapan Kota, SD 029 Balikpapan Utara, dan SD 004 Balikpapan Tengah," imbuhnya.(lil/ms/k15)
