Gubernur: 90 Persen Pusat Pemerintahan Indonesia Pindah ke Kaltim

- Selasa, 13 Agustus 2019 | 10:23 WIB

Rencana pemindahan ibu kota negara ke Pulau Borneo membuat perusahaan jasa konstruksi lokal berlomba mencari peluang untuk mengerjakan megaproyek yang akan dibangun. Mereka juga berharap pabrik semen dapat diwujudkan.

 

SAMARINDA - Gubernur Kaltim Isran Noor optimistis Bumi Etam terpilih menjadi ibu kota baru negara. Optimisme itu dilihat dari terpenuhinya seluruh persyaratan Kaltim menjadi lokasi pusat pemerintahan Indonesia. “Sudah 90 persen pusat pemerintahan Indonesia yakin bisa pindah ke Kaltim,” tuturnya Senin (12/8).

Dia membeberkan, secara persyaratan sebagai ibu kota negara sudah terpenuhi. Dari sisi sosial, Kaltim merupakan daerah tempat berkumpulnya seluruh etnis, suku, agama dan kelompok. Dan sampai saat ini tidak pernah terjadi konflik suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Sedangkan dari aspek keamanan lingkungan juga lebih bagus dibandingkan daerah lain di Kalimantan.

“Kita optimistis bisa terpilih dibandingkan daerah lain. Jika hal itu terjadi tentunya secara perekonomian dalam arti luas bisa lebih baik,” pungkasnya.

MINTA JATAH

Sementara itu Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia (DPC-Gapeksindo) Kaltim Slamet Suhariadi mengatakan, pemerintah pusat berencana menggelontorkan anggaran lebih dari Rp 460 triliun untuk membangun ibu kota baru di Kalimantan.

Pihaknya berharap kontraktor lokal dapat dilibatkan untuk proyek pemindahan ibu kota tersebut. Jika ibu kota negara dipindahkan ke Kaltim, dia meyakini green city dapat diterapkan. Tidak semua hutan dibabat habis untuk pembangunan. Sebagian pasti akan dijaga dan dilestarikan. “Apabila pindah ke Kaltim, ibu kota negara mungkin bisa jadi yang terbaik di Asia, karena ditata dari awal,” tuturnya, Sabtu (10/8).

Dia optimistis Kaltim terpilih karena Kaltim lebih unggul di antara Kalteng dan Kalsel dalam hal konstruksi. Sebab, Kaltim memiliki struktur tanah yang bagus untuk membangun gedung-gedung tinggi. Sedangkan kedua kandidat lainnya memiliki struktur tanah gambut. Biaya konstruksi pasti jauh lebih mahal.

“Kalau ingin dibangun gedung pencakar langit juga bisa di Kaltim. Kita lebih optimistis bisa terpilih. Harapannya kontraktor lokal bisa berkembang dan turut menyediakan lapangan kerja baru untuk masyarakat lokal,” jelasnya.

Selaras dengan pemindahan ibu kota, Kaltim berencana membangun pabrik semen di Kutai Timur. Ini untuk mengakomodasi permintaan semen yang terus meningkat. Pada triwulan pertama 2019 penjualan semen di Kaltim meningkat sebesar 50,81 persen. Hal ini berpengaruh pada penyelesaian proyek yang sedang berjalan, terutama kontraktor akan mengeluarkan dana yang besar.

Jika proyek tersebut single years, maka kontraktor tidak punya kesempatan untuk mendapatkan eskalasi harga. Namun, jika proyek tersebut multi years, lebih dari 13 bulan, kemungkinan eskalasi harga masih bisa dilakukan. “Apabila pabrik semen di Kaltim bisa dibangun dan beroperasi maka akan membantu menekan biaya konstruksi,” ujarnya.

Perusahaan jasa konstruksi mengharapkan pembangunan pabrik semen terus berjalan. Biaya produksi yang lebih rendah membuat pengusaha lokal di Bumi Etam mampu memberikan harga yang lebih baik. Penawaran juga menjadi rendah dan tidak selalu ketergantungan semen dari luar. “Kalau semen berasal dari sini, kontraktor akan lebih diuntungkan,” tutupnya.  (*/amf-ljkp/ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X