Hongkong Sudah "Panas" Ditambah Hoaks Bikin Makin Resah

- Selasa, 13 Agustus 2019 | 09:58 WIB

SUHU politik di Hongkong tinggi bukan main. Salah satu yang menjadi bara paling anyar adalah hoaks yang beredar di dunia maya. Kabar simpang siur mengenai krisis di pulau tersebut membuat penduduk makin paranoid.

Salah satu cuitan yang viral di Twitter adalah video yang menunjukkan tank di atas lori kereta. Video itu disertai tulisan tentang upaya militer Tiongkok yang bakal menyeberangi perbatasan Shenzhen–Hongkong. Pengguna itu memperingatkan bahwa tentara dari Beijing bakal melaksanakan penindakan keras kepada pendemo ala Tiananmen Square.

Tragedi Tiananmen Square pada 1989 tak mungkin dilupakan masyarakat Hongkong. Tentara memberondong para pemuda Tiongkok yang menuntut demokrasi dan merenggut ratusan nyawa. Membayangkan itu, warga Hongkong sudah pasti tambah resah.

Kabar tersebut langsung mendapatkan fact-check. Kenyataannya, nama stasiun yang tertera di video itu adalah Longyan yang berjarak 500 kilometer dari Shenzhen. Tapi, video telanjur dilihat 848 ribu kali dan di-retweet 8 ribu kali.

’’Kita punya kecenderungan percaya apa yang ingin dipercaya. Meskipun tak ada bukti kuat yang mendukung kepercayaan itu,’’ ujar Masato Kajimoto, profesor jurnalisme di Hong Kong University, kepada CNN.

Pakar misinformasi itu menyatakan, hoaks merupakan senjata yang menakutkan. Sekali menyentuh hati, susah dihilangkan. Kalaupun disangkal dengan bukti, benih ketidakpercayaan tak akan bisa tercabut.

Penduduk Hongkong prodemokrasi sudah pasti memercayai kabar itu karena menganggap pemerintah makin otoriter. Sementara penduduk pro-Beijing akan lebih percaya pada teori konspirasi yang menyatakan bahwa AS berada di balik para pendemo. Apalagi, pemerintah Tiongkok ikut membenarkan teori tersebut.

’’Sebagaimana yang kami ketahui, aksi itu adalah pekerjaan AS,’’ ucap Jubir Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying.

Kajimoto mengungkapkan, penggunaan hoaks bukanlah barang baru. Hoaks bernarasi intervensi Tiongkok juga tersebar saat Revolusi Payung 2014. Menurut dia, rumor tak benar bakal selalu tersebar selama politik sebuah negara masih terbelah.

’’Sejak awal, sikap politik yang berbedalah yang membuat banyak orang menyebarkan rumor dan memercayai konten manipulatif,’’ imbuhnya. (bil/c5/dos)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X