TORONTO -Belum banyak keringat yang dikeluarkan Bianca Andreescu. Tapi umpire pertandingan final tunggal putri Rogers Cup yang berlangsung kemarin dini hari tiba-tiba mengumumkan pengunduran diri sang lawan Serena Williams.
Sebelum pengumuman itu, petenis Amerika Serikat (AS) tersebut memang sudah meminta medical time out terlebih dahulu karena merasakan nyeri di bagian punggung. Andreescu saat itu sedang unggul 3-1. Petenis 19 tahun itupun akhirnya merengkuh gelar tersebut setelah hanya bertarung setengah set.
Hasil ini membuat Andreescu menjadi petenis putri Kanada pertama dalam 50 tahun terakhir yang mampu menjadi kampiun ajang ini. Kali terakhir petenis putri tuan rumah yang menjadi juara adalah Faye Urban pada 1969.
Saat itu Urban mengalahkan sesama petenis Kanada yakni Vicki Berner. Ajang Rogers Cup saat itu masih bernama Canada Open dan berlangsung di lapangan tanah liat. “Saya tidak bisa berkata apa-apa. Ini mimpi yang menjadi nyata,” ucap Andreescu dalam seremoni penyerahan piala dilansir ESPN.
Cerita petenis kelahiran Mississuga, Ontario, itu memenangi ajang ini memang berliku. Dia datang dengan status non unggulan. Pasalnya, ranking dunianya sedang merosot ke peringkat 27 lantaran baru balik dari menepi selama dua bulan sejak Mei karena cedera bahu kanan.
Perjalanannya sejak babak awal juga tidak mudah. Yakni melawan para unggulan seperti ranking lima dunia Kiki Bertens di babak 16 besar dan ranking tiga dunia Karolina Pliskova di perempat final. Tapi ternyata semuanya mampu dia lewati dengan baik.
Trofi Rogers Cup ini menjadi gelar keduanya di WTA Tour. Gelar perdananya juga dia raih tahun ini yakni pada Maret lalu di ajang Indian Wells. Ranking petenis berdarah Rumania itu kini juga terkerek ke peringkat 14 dunia. “Ini kuraih dengan tidak mudah sepanjang pekan ini,” ucapnya.
Sebelum merayakan kemenangan dengan fans, Andreescu menunjukkan simpati kepada Serena. Saat umpire mengumumkan pengunduran diri Serena dari partai final, petenis 37 tahun itu tidak bisa menyembunyikan kesedihan dengan menitikan air mata di bench. Saat itu Andreescu menghampiri Serena lantas memeluknya.
“Maaf aku tidak bisa melakukannya lagi hari ini (kemarin, red),” ucap Serena dilansir ESPN. “Aku sudah berusaha tapi tidAK mampu,” tambah pemilik 23 titel mayor tersebut.
Yang membuat Serena begitu bersedih adalah kejadian kemarin menjadikannya masih belum juga mampu mengangkat trofi dari ajang manapun dalam 18 bulan terakhir. Atau tepatnya sejak comeback dari cuti melahirkan pada Februari tahun lalu.
Dari sekotr putra, Rafael Nadal merengkuh trofi kelimanya di ajang ini. Di final petenis Spanyol ranking dua dunia itu menumbangkan perlawanan Daniil Medvedev 6-3, 6-0. (irr)