Boleh Impor Utuh Moblis

- Sabtu, 10 Agustus 2019 | 21:24 WIB

JAKARTA – Pada tahap awal pasca perpres mobil listrik (moblis) diteken, pemerintah akan memberikan kesempatan kepada pelaku otomotif untuk mengimpor dalam bentuk utuh (CBU). Namun, dalam tiga tahun, industri diwajibkan memenuhi peraturan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa kuota impor CBU mobil listrik bergantung pada investasi dari prinsipal. Dengan demikian, keringanan untuk impor hanya diberikan kepada pelaku industri yang sudah berkomitmen untuk melakukan investasi kendaraan listrik di Indonesia. ”Setidaknya saat ini ada tiga prinsipal yang sudah menyatakan komitmennya berinvestasi untuk industri electric vehicle di tanah air. Para prinsipal tersebut menargetkan mulai berinvestasi di dalam negeri pada 2022,” bebernya.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Harjanto menyebutkan, beberapa produsen otomotif menegaskan akan mulai memboyong kendaraan listriknya ke Indonesia. Misalnya, Toyota segera mempromosikan mobil listriknya untuk kendaraan komersial di Indonesia.

Salah satu yang akan diboyong pabrikan Jepang itu adalah bus listrik. Sebagai pilot project Toyota di Indonesia, uji coba akan dilakukan di beberapa wilayah. Misalnya, kawasan pariwisata dan beberapa kota besar untuk digunakan sebagai angkutan umum. ”Yang terpenting, charging station harus disiapkan di samping insentif lainnya,” ungkapnya.

Harjanto menambahkan, pembahasan lebih lanjut soal proyek mobil listrik Toyota akan kembali dilaksanakan pada Oktober. ”Ini sebagai bagian dari upaya menjadikan kendaraan listrik populer di Indonesia,” urainya.

Executive General Manager Toyota Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto menegaskan bahwa semua agen pemegang merek, termasuk Toyota, pasti mendukung semua kebijakan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan industri otomotif nasional. ”Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah terkait lewat pengembangan kendaraan EV yang sesuai dengan kondisi Indonesia,” ujar Soerjo.

 

Market SUV Berkembang

Pasar mobil sport utility vehicle (SUV) saat ini terus berkembang selain MPV. Beragam model SUV ditawarkan produsen dengan pilihan mesin yang cukup bervariasi. Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), untuk penjualan wholesales Maret 2019, tipe Mitsubishi Pajero Sport berhasil terdistribusi paling banyak, mencapai 1.717 unit. Lalu, disusul Toyota Fortuner sebanyak 1.638 unit. Kemudian, SUV besar lainnya, Nissan Terra, yang terjual 110 unit dan Isuzu MU-X 25 unit.

Branch Manager Nissan Surabaya A. Yani Yusea Kurnia Abadi menyatakan, market SUV memang tengah menggeliat. Hal itu disebabkan karakter konsumen kini cenderung menyukai kendaraan yang tangguh di segala medan, bisa muat banyak, dan stylish. ”Untuk SUV, kami punya Terra. Penjualan SUV Terra di Surabaya cukup bagus meski belum sebesar sales MPV,” terangnya di sela-sela kegiatan test drive Nissan kemarin (9/8). (agf/car/c6/oki)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X