Mulai Waswas, Ekonomi Indonesia Bisa Terbanting Gara-gara Utang

- Sabtu, 10 Agustus 2019 | 20:46 WIB

Porsi kepemilikan asing yang besar dari total Surat Utang Negara (SUN) mulai membuat pemerintah tidak nyaman dan mulai galau. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, porsi kepemilikan asing pada Surat Berharga Negara (SBN) sudah lebih dari 40 persen. Hal ini, meningkatkan risiko bagi perekonomian Indonesia.

“Sekali goyang (perekonomian), mereka bisa langsung keluar. Ekonomi kita (bisa) terbanting,” ujar Darmin, Jumat (9/8).

Menurut Darmin, pemerintah akan terus berupaya mengurangi ketergantungan terhadap utang. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan dengan cepat. Perlu perencanaan jangka panjang.

“Mengurangi ketergantungan tentu bukan pekerjaan jangka pendek, tetapi harus sedikit demi sedikit dikurangi,” katanya.

Menurut Darmin, salah satu cara untuk mengurangi ketergantungan asing pada portofolio surat utang pemerintah, antara lain dengan mendorong inklusi keuangan agar seluruh lapisan masyarakat bersedia mengakses layanan keuangan.

“Tapi tentu tidak bisa kalau hanya sekadar membuka tabungan, inklusi keuanggannya tidak hanya itu tetapi juga produk keuangan lainnya,” jelas dia.

Dari data yang disampaikan Bank Indonesia, Neraca Pembayaran Bank Indonesia menyebut rasio kepemilikan asing terhadap SUN pada kuartal II 2019 mencapai 46,6 persen, naik dibanding kuartal I 2019 yang sebesar 46 persen. (rmol/pojoksatu)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X