BALIKPAPAN- Tewasnya dua murid kelas 5 SD 005, Batakan, Balikpapan Timur, Alpiansyah (11) dan Geri (11) di lubang bekas galian sekitar Stadion Batakan, kini sedang didalami kepolisian. Apakah ada unsur kelalaian, serta siapa yang wajib bertanggung jawab. Saksi inisial R, rekan korban masih trauma.
Sehingga belum dapat dimintai keterangan dulu. “Masih trauma. Kami bisa pahami,” terang Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Firta bersama Kapolsek Balikpapan Timur, Kompol Doddy Susantyoko, Jumat (9/8).
Selain R, penyidik Unit Reskrim Polsek Balikpapan Timur sedang mengumpulkan informasi di lapangan, termasuk meminta keterangan saksi warga setempat. “Nanti kami minta keterangannya semua terkait kejadian ini,” urainya. Mulai pengelola stadion, pekerja, dan lainnya.
Dua korban, saat kejadian bermain di sekitar lubang bekas galian seluas sekitar 8 meter x 14 meter, dengan kedalaman kurang lebih 2 meter. Bagian dasar kolam berlumpur. Jika diinjak, kaki terperosok bisa lebih dalam. “Di sini dalam kolam antara 1-2 meter. Bisa lebih kalau di tengah,” kata Mahmud warga setempat.
Pada Kamis (8/8) sore itu, korban bermain sepeda di sekitar stadion, kemudian sampai di sekitar lokasi kejadian. Geri yang tinggal di kawasan RT 45, Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur dan Alpiansyah yang tinggal di sekitar PJHI Batakan itu turun dari sepedanya, lantas bermain di tepi kubangan. Empat teman lainnya menunggu di pinggir kubangan sisa proyek pembangunan stadion itu.
“Diduga kedua korban bergerak ke tengah,” kata Doddy. Karena melihat kedua temannya tak terlihat lagi, Ri salah satu temannya minta pertolongan warga setempat.
“Warga mendatangi dan lakukan pencarian. Pukul 17.30 Wita, keduanya ditemukan sudah tak bernyawa,” jelasnya.
Korban Geri disemayamkan di rumah duka, kemudian dimakamkan malam harinya. Sementara Alpiansyah dibawa ke rumah neneknya kawasan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar).
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyampaikan dukacita pada keluarga korban. Ia sudah mengontak Dinas Pekerjaan Umum untuk memberi pengaman sekitar lubang bekas galian itu. Di antaranya memasang pagar. “Sudah saya instruksikan,” ujarnya.
Informasi dihimpun, lubang galian tersebut menjadi tempat pembuangan serta saluran drainase sementara proyek stadion. Warga setempat juga memanfaatkannya untuk memancing. (aim/ms/k15)