Tambang Dekat Bandara Samarinda Diradar KPK

- Sabtu, 10 Agustus 2019 | 21:09 WIB

Sejumlah lokasi tambang batu bara di ibu kota Kaltim kembali didatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin (9/8). Setelah sehari sebelumnya melihat bekas penambangan ilegal di Jalan Banggeris, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda.

 

SAMARINDA-Sengkarut masalah pertambangan di Kaltim kini terus ditelusuri tim antirasuah. Kemarin KPK mendatangi penambangan emas hitam milik PT Nusa Cipta Coal Investment (NCI), PT Energi Cahaya Industritama (ECI), dan PT Lana Harita Indonesia (LHI).

Penasihat KPK Muhammad Tsani Annafari membenarkan, timnya memang sedang memonitor beberapa aktivitas perusahaan tambang di Benua Etam. “Kami terima laporan setelah ada koordinasi dengan Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia) dan penelusuran internal KPK,” ucapnya.

Dia menyebut, solusi lubang-lubang yang masih menganga harus direklamasi. “Dicari masalah kenapa tidak tertutup. Jangan-jangan lubang (tambang) di sini enggak ada harapan untuk ditutup,” ucapnya. Prioritasnya tentu tambang yang berisiko tinggi. Misalnya yang dekat dengan permukiman penduduk atau berada di lahan milik pemerintah.

Contohnya, ECI yang beraktivitas di lahan pemerintah. “Kami juga menelusuri terkait jaminan reklamasi. Apa ada kesulitan atau memang perusahaan yang malas,” jelasnya.

Tak hanya Pemprov Kaltim, Tsani menambahkan, hasil kunjungan ke lokasi tambang kemarin juga akan dikoordinasikan dengan lembaga dan kementerian terkait di Jakarta. Terutama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) selaku pihak yang menerbitkan perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara (PKP2B).

Tsani tak membantah, salah satu yang jadi perhatian pihaknya adalah areal pertambangan batu bara milik PT LHI yang lokasinya cukup dekat dengan Bandara APT Pranoto di Sungai Siring, Samarinda. “Kami akan sinergikan PKP2B dari Kementerian ESDM dengan pemda selaku pelaksana RTRW Kaltim. Biar nanti sejalan,” sambungnya.

Tak hanya LHI yang berdekatan, aktivitas diduga penambangan batu bara di samping Bandara APT Pranoto juga menjamur. Keberadaannya bisa mengancam fasilitas umum di Kecamatan Samarinda Utara itu. Dari penelusuran Kaltim Post, sejumlah alat berat beroperasi. Kemudian truk-truk besar hilir mudik beraktivitas mengangkut emas hitam.

Tsani mengatakan, KPK akan terus melakukan penertiban dan evaluasi terhadap izin maupun kondisi pertambangan di Kaltim. Termasuk menertibkan ratusan izin usaha pertambangan (IUP).

Dia menambahkan, selain dugaan pelanggaran dalam penambangan batu bara di Samarinda, Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, juga diradar. Sebab, sejumlah kawasan tahura ada yang ditambang.

Menurut dia, dengan segudang masalah pertambangan di Kaltim, pihaknya ingin instansi terkait duduk bersama. Menurut dia, tahura memang bukan hal baru. Tsani bahkan sudah mendengar aktivitas emas hitam di hutan konservasi sejak lama. “Yang pasti dalam penegakan hukum itu enggak ada pandang bulu. Mau dia jenderal, menteri, anggota DPRD, kalau memang ada bukti kesalahan, pasti ditindak,” tegasnya.

Menanggapi permasalahan di Tahura Bukit Soeharto, Kepala Dinas ESDM Kaltim Wahyu Widhi Heranata menyebut, mau tidak mau, suka tidak suka, ada surat keputusan (SK) menteri LHK terkait ada tambang beraktivitas di sana. “Namun, tidak ada izin yang terbit di atas 2014,” sebutnya.

Diprediksi berakhir 2019-2020. Menurut dia, okupansi lahan yang dilakukan masyarakat sekitar adalah yang paling parah. “Bukannya saya mau membela perusahaan tambang, tapi kenyataannya seperti itu,” tegasnya.

Sesuai dengan PP 38/2007, kewenangan tahura untuk mengelola adalah pemerintah provinsi, dalam hal ini Pemprov Kaltim. “Tapi hanya untuk mengelola. Kawasan tetap di bawah kekuasaan Kementerian LHK,” tegasnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X