Penyelesaian Jembatan Kembar Lebih Mudah

- Jumat, 9 Agustus 2019 | 10:40 WIB

SAMARINDA–Komitmen Pemprov Kaltim dalam menuntaskan Jembatan Mahakam IV atau Jembatan Kembar diuji. Sebab, target rampung megaproyek yang mulai dibangun pada 2012 sudah berkali-kali molor.

Kaltim Post mencatat, pemprov awalnya menargetkan proyek yang menghubungkan Samarinda Kota dan Samarinda Seberang itu rampung pada 2016. Namun, target direvisi menjadi Desember 2018. Sesuai dengan berakhirnya era kepemimpinan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak. Namun ternyata kenyataan di lapangan berbeda.

Target kemudian dikoreksi jadi akhir Februari 2019. Lagi-lagi, lepas target. Molornya target pemanfaatan Jembatan Kembar karena pembangunan girder yang tidak masuk di kontrak kerja proyek. Girder yang memiliki panjang sekitar 35 meter tidak masuk kontrak yang ditangani PT Waskita Karya selaku konsorsium yang menangani jalan pendekat sisi Samarinda.

Pemprov kemudian menargetkan Desember 2019 Jembatan Kembar benar-benar rampung. Namun, lima bulan jelang akhir tahun, pengerjaan proyek juga belum dimulai. Mobilisasi alat tak terlihat. Penyelesaian bentang tengah masih dalam tahap tender. Adapun pagu yang ditetapkan senilai Rp 16,54 miliar.

Dikonfirmasi Kaltim Post, Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kaltim Heru Cahyono berharap pemprov segera merampungkan proses tender. Sehingga kontraktor yang terpilih memiliki waktu maksimal. Menurut dia, sisa pekerjaan yang fokus pada penyelesaian bentang tengah sepanjang 35 meter cukup memadai jika dikerjakan 4 bulan.

Perhitungannya, tender rampung Agustus ini dilanjutkan pengerjaan konstruksi bulan depan. Lanjut Heru, sisa kegiatan tinggal memasang lantai, pengecoran, dilanjutkan pengaspalan. “Setelah itu dilakukan uji beban,” ujarnya kemarin (8/8).

Menurut dia, item pekerjaan memang tidak begitu berat karena balok beton sudah terpasang. Kini tinggal memasang lantai. “Pekerjaan pelengkap lainnya, seperti railing dapat dikerjakan secara beriringan dengan pemasangan lampu. Termasuk uji beban. Jadi, tidak mesti dikerjakan per item,” jelas dia.

Karena itu, Heru optimistis penyelesaian Jembatan Kembar harus bisa lebih cepat. Bahkan, dua bulan bisa selesai. “Mungkin, dalam kontrak dibuat empat bulan agar ada antisipasi agar pekerjaan maksimal,” katanya. Dia yakin, akhir tahun jembatan tersebut sudah selesai dan dapat difungsikan.

“Tidak ada istilah molor lagi. Apalagi kalau dikerjakan secara beriringan,” pungkasnya. Dikonfirmasi terpisah, Ketua Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia (Gapeksindo) Kaltim Slamet Suhariadi mengatakan, potensi Jembatan Kembar tuntas akhir tahun ini sangat besar jika dikerjakan secara simultan. Sepanjang pekerjaan lantai dan pengaspalan dikerjakan lebih dulu.

“Bisa saja dilanjutkan dengan uji beban. Waktunya memadai sambil memasang lampu dan railing,” ungkap dia. Lagi pula, lanjut dia, lantai beton sudah ada. Tinggal lapisan aspal yang perlu dimaksimalkan. Menurut dia, target rampung terealisasi jika pemilihan penyedia jasa tepat dan langsung bekerja ketika sudah mendapat kewenangan.

Sehingga pekerjaan diselesaikan sesuai target. “Potensi hambatan tidak begitu besar. Biasanya kendala ada pada proses pengadaan materialnya. Terutama lampu dan railing (tiang sandaran) yang belum tentu cepat,” ungkapnya. Apabila penyedia jasa sudah punya jaringan khusus pengadaan railing dan lampu tematik, Slamet yakin tidak ada masalah.

“Namun, bergantung dari penyedia jasa dan tidak ada sanggahan serta banding ketika lelang berlangsung. Dilaksanakan sesuai aturan tidak ada masalah. Kalau cuaca tidak terlalu berperan,” papar Slamet. Berkaca dari tender yang masih berproses, dirinya meminta pemprov lebih gesit lagi.

“Pemprov seharusnya jangan melambat-lambatkan lelang. Sudah tahu pekerjaan ada anggaran tersedia, baiknya sudah dilelang awal tahun. Namun, saya masih optimistis ini bisa selesai asal sudah disiapkan betul-betul,” tutupnya. Diketahui, selain lelang bentang tengah, pada saat bersamaan Pemprov Kaltim juga melakukan tender pengadaan lampu tematik Jembatan Mahakam IV senilai Rp 11,8 miliar.

Kepala Biro (Karo) Administrasi Pembangunan Pemprov Kaltim Fadjar Djojoadikusumo mengatakan, tahap penjelasan mengenai detail proyek Jembatan Mahkota IV telah dibuka. Setelah itu, panitia lelang memberi waktu hingga enam hari untuk penawaran.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X