Isu Ibu Kota, Saatnya Genjot Kualitas SDM

- Jumat, 9 Agustus 2019 | 10:01 WIB

BALIKPAPAN-Isu kepindahan ibu kota ke Kalimantan diharapkan mampu meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal. Jangan sampai nanti hanya menjadi penonton saja. Sejak dini, kemampuan harus ditingkatkan.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltim Slamet Brotosiswoyo mengatakan pihaknya terus berusaha meningkatkan kualitas SDM lokal. Mulai dari menggelar pelatihan dan sertifikasi. Tahun ini yang sudah berjalan sertifikasi di bidang kelistrikan dan K3.
Menurutnya, tantangan ke depan sangat beragam khususnya di Kaltim. Ia menyebutkan, isu kepindahan ibu kota ke Kalimantan ini bisa mengancam SDM lokal yang ada.

“Kalau tidak ada kesiapan bisa mati SDM lokal. Hanya menjadi penonton saja. Kalau kita mengutarakan pioritaskan SDM lokal, nyatanya SDM lokal kurang kompeten kan sama saja,” ucapnya.

Di sisi lain, Kaltim akan menghadapi industri 4.0 sesuai arahan dari pemerintah pusat. Menurutnya, industri 4.0 akan membawa perubahan besar termasuk pada iklim usaha di Kaltim. Yang terpenting menurutnya adalah sinergitas dan kolaborasi seluruh pihak terkait. 

"Revolusi industri memberikan peluang yang besar untuk para pelaku usaha. Esensi dari 4.0 itu sebenarnya adalah kolaborasi di antara elemen yang ada dalam suatu ekosistem usaha," ungkapnya.

Salah satu bentuk perubahan yang akan terjadi dengan berjalannya sistem itu yakni tersisihnya sektor yang selama ini tidak memberikan kontribusi terhadap perekonomian daerah. Misalnya saja, sektor yang hanya memberikan jasa perantara atau middleman.
Ia menyebutkan, dengan berlakunya industri 4.0 secara otomatis akan memunculkan sektor-sektor yang fokus dan terarah. Apalagi jika seluruh sektor tersebut semakin mengedepankan teknologi dan sumber daya manusia (SDM) yang memadai di era digitalisasi ini. 

Secara prinsip, menurut Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), revolusi industri 4.0 membawa konsekuensi terhadap daya saing dan produktivitas. Hal itu ditandai oleh tiga faktor yakni otomatisasi, robotisasi, dan komputasi.

Ia berharap, ketua Apindo Kaltim selanjutnya bisa jeli melihat hal ini. Sebab, pemilihan ketua baru akan dilaksanakan akhir pekan, Jumat (9/8) dan Sabtu (10/8). Musyawarah Provinsi VIII akan dilakukan di Hotel Platinum Balikpapan dengan tema Meningkatkan Kondusivitas Hubungan Industrial Ketenagakerjaan di Kaltim untuk Kesejahteraan Pengusaha dan Pekerja.
Ia juga membeberkan, saat ini masih 38 persen dari sekitar 700 pengusaha dan perusahaan anggota Apindo Kaltim yang belum memberikan upah di atas UMK. “Kasihan para pekerja yang masih di bawah UMK, mereka tidak bisa mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan,” tuturnya.

Ketua Musprov Apindo Kaltim VIII Abriantinus berharap, ketua yang terpilih mampu melihat tantangan pekerja dan pengusaha. Utamanya melanjutkan iklim kondusivitas antara pekerja dan pengusaha yang sudah terjalin selama ini di Kaltim. “Kita lihat gejolak buruh di sini minim sekali. Kami pun berusaha untuk memenuhi hak mereka,” tutupnya. (aji/tom)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X