TANA PASER- Acara penandatanganan MoU dan pembekalan calon penerima beasiswa CSR Paser Gemilang jenjang S1 dan S2 kerjasama PT Kideco Jaya Agung dengan Pemkab Paser yang berlangsung di Hotel Kriyad Sadurengas Tanah Grogot, Kamis (8/8) kemarin terpaksa dikawal sejumlah aparat dari Polres Paser.
Pasalnya acara yang dihadiri Direktur PT Kideco Jaya Agung Dian Paramita, Kepala Bappeda Paser Muksin, Ketua Forum CSR Paser Suryanto tersebut sempat diwarnai kedatangan sejumlah warga serta aksi pemasangan spanduk bernada protes di lokasi masuk halaman Hotel Kriyad Sadurengas.
Saat ditemui Kaltim Post, juru bicara warga yang sehari-hari dikenal sebagai Sekretaris Umum DPP Lembaga Adat Paser (LAP) Aji Agustiawarman mengaku kecewa dengan proses seleksi penerima beasiswa CSR Paser Gemilang yang diakui kurang transparan, sehingga banyak warga desa yang tidak mengetahui.
“Selain itu, kami juga mempertanyakan beasiswa dari perusahaan ini, apakah beasiswa prestasi atau beasiswa tidak mampu. Seharusnya beasiswa dari Kideco lebih kepada anak-anak yang berdampak langsung terhadap keberadaan perusahaan,” katanya.
Terkait kehadiran pihaknya bersama warga saat acara penandatanganan MoU hingga sempat mengundang perhatian warga, Agustiawarman menegaskan, bahwa pihaknya ingin mendengarkan langsung proses seleksi penerima beasiswa tersebut langsung dari Ketua Forum CSR Paser Suryanto.
“Intinya kami datang ke sini bukan demo, tapi sekadar silaturrahmi sekaligus bertemu langsung dengan Pak Suryanto selaku Ketua Forum CSR Paser. Yang datang ini, rata-rata para orang tua yang ingin mengetahui proses seleksi penerima beasiswa dari CSR Kideco tersebut,” katanya.
Terkait tindakan warga tersebut, Ketua Forum CSR Paser Suryanto mengaku sangat memaklumi adanya sikap pro dan kontra yang ditunjukkan sejumlah warga terhadap program beasiswa Paser Gemilang kerjasama PT Kideco Jaya Agung dengan Pemkab Paser tersebut, khususnya yang berkaitan dengan proses seleksi bagi penerima beasiswa yang sangat diminati banyak pihak.
DUDUK SATU MEJA: Ketua Forum CSR Paser Suryanto dengan menerima perwakilan warga untuk menjelaskan proses penerima beasiswa bagi mahasiswa asal Paser yang menuntut ilmu di sejumlah perguruan tinggi yang tersebar di Indonesia
“Namun, Kideco sudah mengantisipasi dengan kebijakan berupa proses seleksi yang super ketat dengan menggunakan asesor independent dari UGM. Kita mendatangkan 3 orang ahli yang memiliki pengalaman dan integritas dalam proses seleksi penerimaan beasiswa, baik nasional maupun internasional,” tegasnya.
Ditegaskan, bahwa pihaknya samasekali tidak mengetahui sedikitpun siapa dan keluarga peserta serta latar belakang peserta yang datang. Sebab, pihaknya sudah menyerahkan sepenuhnya kepada tim seleksi. Selain itu, lolosnya peserta tergantung mereka sendiri dalam menjawab setiap pertanyaan yang disampaikan tim seleksi.
“Memang ada beberapa pihak yang merasa tidak terima. Kenapa kami tidak lolos dalam proses seleksi. Kita kembalikan lagi, bahwa ada kaidah-kaidah yang harus diikuti. Bahwa kita harus siap untuk lolos dan tidak lolos berdasarkan indikator yang sudah ditetapkan,” beber Suryanto. (hh)