Lada Biji Menambah Deretan Ekspor Komoditas Asli Kaltim

- Jumat, 9 Agustus 2019 | 08:49 WIB

PROKAL.CO, SAMARINSDA - Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) yang diwakili Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Agus Sunanto, kembali melepas produk ekspor komoditas pertanian asal Samarinda.

Komoditas yang dilepas yakni hasil olahan turunan kelapa sawit Palm Kernel Expeller sebanyak 1.996,78 ton milik PT. Sumatera Bulkers senilai 2,23 miliar ekspor ke Vietnam dan hasil olahan kayu Veneer Kruing sejumlah 67,1627 meter kubik milik PT. Kayu Alam Perkasa Raya senilai 602 juta ke India.

Berbeda sebelumnya, kali ini turut dilepas ekspor komoditas potensial asli Kalimantan Timur yakni Lada biji sebanyak 5.000 kilogram milik PT. Sumber Alam Mitra Indonesia dengan nilai ekspor sebesar 476 juta dengan tujuan ekspor ke Vietnam.

"Dengan dukungan Karantina Pertanian Samarinda dalam akselerasi ekspor produk pertanian dalam bentuk pelayanan cepat dengan Service Level Agreement 1 jam hingga 1 hari dengan pelayanan 24 jam 7 hari kerja ini diharapkan dapat meningkatkan akselerasi ekspor dari Kalimantan Timur hingga 200% dari tahun sebelumnya", ucap Agus Sunanto, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Barantan dalam rilisnya.

Ekspor merupakan salah satu mekanisme untuk meningkatkan kesejahteraan petani disamping untuk menambah devisa negara. Oleh karena itu Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian berkomitmen untuk menjadikan tahun 2019 sebagai tahun akselerasi ekspor.

Sedangkan menurut Kepala Karantina Pertanian Samarinda Agus Sugiyono memaparkan, berdasarkan data sistem IQFAST (Indonesian Quarantine Full Automation System) di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda sepanjang tahun 2018 sebanyak 266 kegiatan ekspor yakni mencapai 82,42 miliar dan ditahun 2019 hingga bulan Juli saat ini total nilai ekspor telah mencapai 57,21 miliar.

"Di Kalimantan Timur berbagai komoditas unggulan seperti hasil karet olahan, produk kayu olahan seperti plywood, moulding, veneer kruing, lada biji dan produk olahan turunan kelapa sawit telah rutin di ekspor ke berbagai negara seperti Cina, Vietnam, Myanmar, India, Taiwan, dan bahkan hingga ke Amerika Serikat", jelas Agus Sugiyono.

Agus Sugiyono menambahkan, terdapat beberapa komoditas pertanian dan bahan asal hewan yang memiliki potensi ekspor dari Kaltim. Namun hingga saat ini belum dapat diekspor langsung dari Samarinda yakni pisang kepok asal Kecamatan Kaliorang Kutim, nanas sarikaya asal Kecamatan Palaran, sarang burung walet asal Samarinda, Kutim dan Kubar serta taring babi asal Kubar.

Walikota Samarinda yang diwakili Asisten II, Endang Liansyah menyampaikan, Pemerintah Kota mendukung penuh program agro gemilang ini dan berharap dengan terdapatnya fasilitas penerbangan langsung dari Samarinda melalui Bandara APT. Pranoto ini kedepan komoditas potensial tersebut dapat menjadi komoditas ekspor langsung dari Samarinda.

"Pelepasan ekspor komoditas pertanian ini, bukti komoditas kita sudah bisa bersaing dan diterima pangsa pasar internasional sehingga potensi besar lainnya yang kita miliki harapannya akan bisa menyusul untuk dapat diterima oleh mancanegara dengan jangkauan yang lebih luas", ucap Endang Liansyah disela sambutannya. (mym)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X