SENDAWAR - Menyusul langkanya bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar di Kutai Barat (Kubar), kini dibatasi penjualannya. Ketentuan ini berlaku mulai Kamis (8/8).
Ketetapan pembatasan pembelian BBM dibuat Pemkab Kubar menyikapi langkanya BBM. Surat edaran ini ditandatangani Asisten II Sekretaris Kabupaten Kubar Ayonius ditujukan kepada semua pemilik agen premium minyak dan solar (APMS) dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Ada lima poin yang wajib ditaati. Pertama, memperpanjang jam operasional atau layanan kepada masyarakat. Kedua, mengatur jam layanan kepada koperasi penyalur BBM yang telah mendapatkan rekomendasi Dinas Perdagangan Koperasi (Disdagkop) dan UKM Kubar.
Ketiga, tidak melayani pengecer atau pengetap yang tidak mendapat rekomendasi Disdagkop dan UKM Kubar. Keempat tidak melayani pembeli yang menggunakan jeriken dan kendaraan yang dicurigai melakukan modifikasi tangki bahan bakar kendaraannya.
Kelima, membatasi pembelian BBM dengan maksimal satu kali pengisian per hari dengan perincian, BBM jenis solar Rp 300 per unit roda empat, premium Rp 100 per unit roda dua, dan roda empat Rp 250 ribu. "Hal ini wajib ditaati pemilik APMS dan SPBU," kata Ayonius.
Dia mengatakan, kecamatan yang memiliki operasional SPBU atau APMS, agar mengawasi proses penjualan di wilayahnya masing-masing kepada tim terpadu Pemkab Kubar.
Diterbitkannya ketetapan ini, tambah dia, berdasar laporan masyarakat bahwa waktu operasional APMS hanya beberapa jam sehari. Jadi, warga tidak bisa mengisi BBM dan terpaksa membeli kepada pengecer dengan harga lebih tinggi.
Kemudian di beberapa APMS atau SPBU, masyarakat yang akan mengisi BBM, terganggu pengecer/pengetap yang membawa jeriken dan menggunakan tangki modifikasi. (rud/kri/k16)
