UMKM Lokal Lirik Pasar Ekspor

- Kamis, 8 Agustus 2019 | 10:59 WIB

BALIKPAPAN—Pasar internasional mulai dilirik UMKM dari Kota Minyak. Dinas Perdagangan Balikpapan menyebutkan bahwa mereka telah mendapatkan buyer untuk ekspor.Tujuannya Swiss dan Tiongkok. Namun, kuota dan kontinuitas masih menjadi kendala pengusaha lokal.
Seketaris Dinas Perdagangan Pilipus Rimpa mengatakan, selain sebagai koperasi dan perlindungan pasar, sekarang pihanya fokus melakukan pembinaan.Langkah pertama yang dilakukan mereka mengunjungi ke Kantor Kamar Dagang dan Indonesia (Kadin) Balikpapan (6/8).

“Kami ingin menjalin sinergi. Dengan demikian kami bisa melihat persaingan usaha UMKM dan perluasa pasar. Apalagi dana kami terbatas, sinergi seperti ini bisa menjadi solusi. Paling tidak program apa yang dimiliki bisa kami sinergikan,” terangnya.

Ia menyebutkan, baru-baru ini pihaknya telah mendapatkan buyer ekspor untuk beberapa produk UMKM. Buyer ekspor ke Tiongkok dan Swiss telah menyatakan minatnya. Mereka mengklaim beberapa produk UMKM dari Balikpapan memiliki pasar di sana.

Menurutnya, Balikpapan yang memiliki misi pembinaan dari sektor perdagangan UMKM, perluasan pasar ini bisa menjadi angin segar. Kalau benar terjadi, bakal mendorong peningkatan PDRB dari perdagangan.

“Beberapa produk UMKM tersebut adalah cake salak, bonting, dan peyek kepiting. Sementara ini kami terus melakukan komunikasi. Peluang ini jangan sampai lepas,” ujarnya.

Kendati demikian, pihaknya mengalami kendala masalah kuota dan kontinuitas produk. Ia menyebutkan, buyer meminta kuota yang dikirim harus kontinuitas sesuai dengan permintaan. Misalkan satu bulan satu kali kirim, ya bulan berikutnya harus seperti itu.

“Di situ masalah kami. Beberapa pelaku UMKM masih belum bisa atau memiliki kemampuan produksi seperti itu. Sebab itulah kenapa mereka masih mengandalkan pasar lokal saja. Ketika ada permintaan luar negeri dengan jumlah besar kami kewalahan,” terangnya.
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya masih dalam tahap negoisasi. Untuk berapa kuota yang diminta dari buyer ia masih belum bisa menyebutkan. 

Ketua Kadin Balikpapan Yaser Arafat mengatakan, kalau masalah buyer pihaknya bisa mencarikan. Namun, pelaku UMKM lokal ini terhambat dari sisi produksi. “Kadang mau minta sekian kuota mereka tidak bisa. Mau tidak mau diambil UMKM di pulau Jawa,” tuturnya.
Yaser menuturkan, agar tempat produksi atau dukungan produksi lokal bisa diwujudkan pemerintah. “Ya contohnya rumah packaging dan lainnya. Selain itu, harga juga harus bersaing. Kalau sudah mematok harga mahal duluan bisa kalah kita,” terangnya.(aji/tom)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X