Kaltim Jajaki Kerja Sama dengan Australia

- Kamis, 8 Agustus 2019 | 10:51 WIB

BALIKPAPAN-Pemprov Kaltim tengah menjajaki kerja sama dengan pemerintah Australia dan para investor di New South Wales, Queensland, dan South Australia. Kaltim diharapkan ramah terhadap investor asing.

Rencana penjajakan kerja sama ini dipimpin Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi. Langkah pertama yang dilakukan adalah bertemu Konsul Jenderal RI untuk New South Wales, Queensland, dan South Australia yang berkedudukan di Sydney, Heru Hartato Subolo.

Setidaknya ada tiga bidang kerja sama yang diharapkan dapat diwujudkan dari lawatan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi kali ini. Yakni kerja sama bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM), pariwisata, dan peningkatan kapasitas ekonomi daerah (perdagangan dan investasi). “Arah pendidikan kita dulu selalu Eropa dan Amerika. Padahal Australia ternyata sangat ahli di bidang pertanian, minerba dan pelayanan,” katanya.

Berikutnya, Hadi juga menawarkan potensi pariwisata yang terhampar di gugusan kepulauan Derawan. “Kami punya banyak pantai yang masih natural dan sangat menawan. Ada Maratua dan Kakaban dengan ubur-ubur terbalik dan tidak beracun. Kami juga punya Danau Labuhan Cermin, satu di antara sepuluh danau terindah di dunia,” sebutnya.

Dia juga menjelaskan akses menuju Maratua saat ini sudah terbuka. Para pelancong dari Australia bisa menggunakan jalur penerbangan dari Australia menuju Bali, lanjut ke Balikpapan atau Samarinda, dan sudah ada penerbangan langsung dari Samarinda dan Balikpapan menuju Maratua. "Untuk Samarinda ke Bali saat ini bahkan sudah ada dua maskapai, Citilink dan Batik Air. Ada juga penerbangan langsung ke Maratua sehingga sangat memudahkan para wisatawan,” ungkap Hadi meyakinkan.

Konjen RI di Sydney Heru Hartato Subolo dengan senang hati akan membantu mempromosikan berbagai potensi Kaltim. “Dengan senang hati kami akan bantu mempromosikan berbagai potensi Kaltim baik di bidang pariwisata, investasi, maupun perdagangan, termasuk untuk kerja sama bidang pengembangan SDM,” kata Heru Hartato Subolo.

Dia mengungkapkan, para turis Australia biasanya lebih menyukai air dan pantai. “Air, pantai, diving dan pemandangan yang natural paling mereka sukai,” sambungnya.

Sementara itu, untuk bidang pendidikan, pejabat yang mengaku pernah 8 tahun bertugas di Amerika Serikat ini menjelaskan potensi kerja sama dengan sejumlah politeknik yang memang ahli di bidang pertanian dan perkebunan, serta minerba. “Terserah Kaltim nanti memilih fokus kerja sama pendidikan yang mana,” kata Heru.

Sementara itu, urusan investasi Australia ke Kaltim pada triwulan I 2019, ungkap Heru, Hartato Subolo, terjadi kenaikan 19,89 persen jika dibanding periode yang sama tahun lalu. Peningkatan realisasi investasi itu didominasi sektor pertambangan mencapai 70 persen dan sisanya diisi sub sektor pangan, perkebunan, dan lainnya.

Untuk realisasi penanaman modal asing tahun 2018 ke Kaltim, kata Heru, setidaknya ada 170 proyek. Sebesar 57,26 persen berada di Bontang dan sisanya di Kutai Timur, Kutai Barat, dan daerah lainnya di Kaltim. “Realisasi proyek itu meliputi pembangkit listrik, air, gas, pertambangan dan pangan,” tambahnya.

Meski mengaku siap membantu mempromosikan potensi Kaltim, Heru Hartato tetap berharap dukungan Pemprov Kaltim khususnya terkait data dan informasi tentang hal-hal yang ditawarkan. “Kami tidak mungkin bekerja sendiri di sini. Kami perlu dukungan terutama data tentang unggulan Kaltim agar bisa kami tawarkan kepada mitra-mitra di sini,” tegasnya.

Ketua Apindo Kaltim Slamet Brotosiswoyo mengatakan, iklim investasi di Kaltim ini bagus. Banyak investor asing yang melirik. Hanya, dari sisi infrastruktur penunjang masih belum mendukung. “Kalau mau menjajaki kerja sama kita juga harus membenah infrastrukturnya. Semisal jalan antardaerah. Banyak yang masih rusak. Tol saja belum selesai. Kawasan industri statusnya tidak jelas. Benahi dulu sehingga para investor asing yakin tidak perlu berpikir panjang,” terangnya. Kemudian, pengurusan izin harus cepat, tidak berbelit-belit. (aji/tom/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Eksistensi Usaha Minimarket Kian Tumbuh

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20 WIB

Harga Daging Sapi di Kutai Barat Turun

Sabtu, 27 April 2024 | 10:00 WIB

BI Proyeksikan Rupiah Menguat di Kuartal III

Sabtu, 27 April 2024 | 09:01 WIB

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB
X