Optimisme Konsumen Kaltim Meningkat

- Kamis, 8 Agustus 2019 | 10:48 WIB

SAMARINDA-Indeks tendensi konsumen (ITK) Kaltim pada triwulan II-2019 sebesar 129,91. Hal itu  menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan tersebut lebih baik jika dibandingkan dengan triwulan I 2019 (nilai ITK sebesar 105,34). Tingkat optimisme konsumen pun mengalami peningkatan, yang ditunjukkan oleh kenaikan ITK sebesar 24,57 poin dibandingkan triwulan sebelumnya.

Ketua Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Harry Aginta mengatakan, perbaikan nilai ITK menandakan kondisi ekonomi dan optimisme konsumen mengalami peningkatan. Karena, perbaikan nilai ITK disebabkan oleh meningkatnya pendapatan rumah tangga dan volume konsumsi rumah tangga.

“Peningkatan optimisme konsumen tentunya akan berdampak pada proporsi tabungan untuk masa yang akan datang,” jelasnya Rabu (7/8).

Menurutnya, jika nilai ITK meningkat biasanya terdapat kemungkinan peningkatan alokasi pendapatan rumah tangga untuk tabungan. Karena pendapatan cenderung lebih banyak, setelah memenuhi kebutuhan kelebihan dana tadi akan ditabung pada perbankan.

“Karena sejalan dengan perbaikan nilai ITK, konsumen akan cenderung masih berhati-hati dalam penyaluran dananya,” tutupnya.

Terpisah Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Atqo Mardiyanto mengatakan, peningkatan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan kedua 2019 disebabkan adanya momen Ramadan dan Idulfitri. Mengakibatkan peningkatan pendapatan rumah tangga dari THR dan peningkatan pada tingkat konsumsi barang atau jasa. Oleh karena itu, secara agregat nilai ITK pada triwulan II 2019 ini mengalami peningkatan menjadi sebesar 129,91.

“Jika dilihat berdasarkan variabel pembentuknya, maka terdapat peningkatan yang cukup signifikan pada komponen pendapatan rumah tangga,” ujarnya Rabu (7/8).

Menurutnya, peningkatan tersebut diiringi oleh peningkatan pada tingkat volume konsumsi barang atau jasa. Pada triwulan I 2019, indeks pendapatan sebesar 105,54 sedikit lebih tinggi dibandingkan indeks volume konsumsi yang mencapai 104,10. Sedangkan pada triwulan II-2019, indeks pendapatan sebesar 144,94 lebih tinggi dibandingkan indeks volume konsumsi yakni sebesar 125,83.

“Hal ini memperlihatkan adanya kecenderungan masyarakat masih menahan konsumsi dan mengalokasikan sebagian pendapatan untuk tabungan,” pungkasnya. (*/ctr/tom)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Delegasi Bisnis Brunei-Tiongkok ke Kukar

Sabtu, 11 Mei 2024 | 09:00 WIB

Harga TBS Turun di Setiap Kelompok Umur

Senin, 6 Mei 2024 | 14:22 WIB

Harga Kakao Berau Semakin “Manis”

Senin, 6 Mei 2024 | 12:48 WIB
X