Di Balikpapan Harga Cabai Belum Turun

- Rabu, 7 Agustus 2019 | 11:25 WIB

PANJANGNYA rantai distribusi bahan pokok di Kota Minyak membuat harga cabai yang beredar di pasaran semakin mahal. Di tingkat petani, musim kemarau berkepanjangan membuat cabai banyak gagal panen dan menyebabkan harga jual di pasar tradisional terus naik.

Sekretaris Dinas Perdagangan Balikpapan Pilipus Rimpa mengatakan, saat ini jenis cabai rawit yang harganya melonjak. Dari sebelumnya sekitar Rp 60 ribu per kilogram, sekarang naik Rp 120 ribu bahkan hingga Rp 140 ribu.

“Masalahnya yang konsumsi cabai rawit ini paling besar dari pedagang kuliner. Kalau di tingkat end user atau rumahan, harga ini tidak terlalu berpengaruh. Dari program menanam cabai yang digerakkan TPID (tim pengendali inflasi daerah, Red) mampu mengakomodasi kebutuhan ibu rumah tangga,” terangnya.

Kalau masalah demand, sebenarnya tidak ada peningkatan. Namun, memang harga dari petani dan pemasok sudah mahal. Dalihnya banyak yang gagal panen karena produksi terbatas.

Melihat fenomena ini, pihaknya sudah melakukan rapat dengan para pemasok di Kota Minyak. Paling tidak harga yang ditetapkan bisa sewajarnya. Naik boleh namun jangan sampai lebih dari dua kali lipat. Pihaknya pun hanya bisa menekan tapi tidak bisa melakukan intervensi langsung.

“Kami tidak memiliki atau menyiapkan stok cabai agar menjadi penyeimbang. Bulog juga tidak ada. Kalau kami bisa menjual cabai rawit dengan harga yang wajar tentu bisa menjadi penyeimbang di pasar,” ucapnya.

Selain itu, harga sampai pedagang kecil bisa-bisa mencapai Rp 140 ribu. Dari pemasok harga padahal ada yang Rp 60 ribu, tapi sampai pedagang jadi mahal. “Ya rantainya panjang. Paling tidak Rp 90 ribu saja kan bisa,” ungkapnya.

Nur (58), pedagang sayur di Pasar Klandasan, mengatakan harga cabai rawit merah yang dijualnya naik sekitar Rp 50 ribu sejak beberapa hari lalu. Menurut dia, kemarau yang terus berlanjut menjadi penyebab utama mahalnya harga cabai yang dipasang pihak pemasok.

"Rawit merah Rp 120 ribu (per kg). Ada satu minggu harga segini. Sebelumnya Rp 90 ribu (per kg) dan sebelumnya lagi Rp 60 ribu. Kalau dapat dari sananya (pemasok) Rp 110 ribu (per kg). Masalahnya kemarau ini, pada kering. Pasokan susah," ungkapnya.

Untuk harga komoditas cabai lain, seperti cabai merah keriting dan cabai rawit hijau juga saat ini masih tinggi. Nur memasang harga Rp 90 ribu per kg untuk cabai merah keriting, sementara cabai rawit hijau dibanderol Rp 80 ribu per kg.

Pedagang lain di pasar yang sama, Toyyib (40), juga mengutarakan keresahan serupa. Namun, harga produk cabai yang ditawarkannya masih sedikit lebih rendah dibanding yang ada di lapak Nur.

"Cabai naik lagi. Rawit merah Rp 100 ribu per kg, dapatnya Rp 90 ribu (per kg). Kalau merah keriting Rp 70 ribu per kg, sama kayak rawit hijau, Rp 70 ribu (per kg)," ujarnya. (aji/tom/k8)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X