Arab Saudi Calon Host F1 2021

- Rabu, 7 Agustus 2019 | 10:58 WIB

BUDAPEST- Selepas grand prix Hungaria, Minggu (4/8), tim peserta Formula 1 terlibat pembicaraan serius bersama penyelenggara balapan, Liberty Media. Salah satu konsentrasi utamanya yakni pembahasan regulasi teknik dan penambahan jumlah seri F1 pada musim 2021 mendatang.

Team principal Ferrari, Mattia Binotto membenarkan kabar tersebut. "Jika anda melihat kalender musim 2021, kami sedang mendiskusikan untuk menggelar 24 balapan," katanya dikutip Grand Prix.

Yang menarik adalah, satu di antara slot yang tersedia nanti dikabarkan diisi Arab Saudi. The Times, salah satu media besar Inggris, melaporkan ada pembicaraan intensif yang melibatkan ofisial dari Arab Saudi bersama owner F1 terkait rencana gelaran grand prix Arab Saudi.

Tetapi, ada sejumlah masalah yang bisa mengganjal rencana besar tersebut. Yaitu, isu hak asasi manusia, kesamaan gender, dan kebebasan media. Salah satu yang menjadi sorotan adalah meninggalnya seorang jurnalis, Jamal Khashoggi, di konsulat jendral Arab Saudi, Istanbul, Turki. Jurnalis Arab Saudi itu diduga dibunuh tim operasi.

Kejadian itu menjadi kecaman dunia internasional dan masih menjadi ganjalan F1 serta tim peserta terkait rencana Arab Saudi menjadi host balapan jet darat tersebut.

Musim ini, Timur Tengah punya dua jadwal kalender F1. Yakni di sirkuit Yas Marina, Uni Emirat Arab dan Sakhir, Bahrain. Bila memang pada akhirnya masuk dalam daftar, Arab Saudi akan menjadi grand prix ketiga di Timur Tengah.

Yang cukup khas dari dua seri Uni Emirat Arab dan Bahrain yakni keduanya berada di barisan awal dan akhir kalender dalam F1. Claire Williams, bos Williams sedikit meragukan rencana 24 rencana seri yang berlangsung nantinya.

"Membawa part baru untuk 21 balapan membutuhkan kerja keras, membawa part baru untuk 25 balapan bakal memberikan tekanan lebih buat bisnis kami. Jadi bagi saya itu menjadi konsen terbesar," papar Claire.

Sementara itu, Arab Saudi punya pengalaman menggelar balapan level dunia. Tahun lalu, mereka menjadi salah satu tuan rumah Formula E, balapan menggunakan mesin berbahan bakal listrik. Ad Diriyah ePrix berlangsung 15 Desember tahun lalu di sirkuit jalanan Riyadh.

Sejauh ini, Arab Saudi belum memiliki sirkuit yang punya kualifikasi untuk balapan F1. Bila memaksakan Ad Diriyah sebagai venue, Arab Saudi harus menambah jalur setidaknya satu kilometer untuk memenuhi standar minimal FIA untuk sirkuit F1. Saat ini, sirkuit jalanan Ad Diriyah memiliki panjang 2,495 kilometer.

Tetapi, bila Ad Diriyah gagal, Arab Saudi sudah menyiapkan proyek hiburan multi-miliar poundsterling yang dinamakan Qiddiya. Proyek tersebut diumumkan putra mahkota, Mohammad bin Salman, Juli 2017 lalu. Meskipun belum ada ketertarikan secara jelas dari pengembang. Mega proyek tersebut bisa menjadi solusi penting terkait venue F1 yang digelar di Arab Saudi. (nap/tom)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

LA Lakers Pecat Pelatih Darvin Ham

Sabtu, 4 Mei 2024 | 17:30 WIB

Marquez Tak Punya Rasa Takut

Selasa, 30 April 2024 | 14:30 WIB

Kriket Kaltim Masih Terapkan Promdeg

Selasa, 30 April 2024 | 10:15 WIB
X