BALIKPAPAN—Pengawasan agar tak membuang sampah di luar jam buang diakui Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan Suryanto memang sulit dilakukan. Meski sudah sering sosialisasi dan dipasang plang aturan membuang sampah, masih banyak warga bandel yang membuang sampah seenaknya.
Dalam peraturan daerah, membuang sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) baru boleh dilakukan di atas pukul 18.00 Wita, hingga pukul 06.00 Wita. Di luar waktu tersebut warga dilarang membuang sampah, terutama di siang hari. Namun masih banyak didapati warga yang membandel. Sebelum waktu jam buang, beberapa TPS sudah ada yang kerap kembali terisi. Seperti terlihat di depan warung di KM 2, Jalan Soekarno-Hatta, Balikpapan Utara. Salah seorang warga, Irham yang tampak melintasi area TPS mengaku tidak mengetahui edaran jam buang. “Tidak tahu, nggak ada sosialisasi juga dari RT tentang jam buang sampah itu,” ucapnya.
Kembali ke Suryanto, ia mengatakan, sebenarnya ada sanksi bagi warga yang melanggar Perda Nomor 13 Tahun 2015 tentang sampah itu. Mereka yang membuang sampah di atas jam buang dapat dikenakan sanksi. Tidak ringan. Warga bisa dijerat hukum pidana selama 3 bulan, atau membayar denda Rp 50 juta.
Dianggap terlalu berat, DLH telah mengusulkan ke DPRD Balikpapan agar dilakukan perubahan sanksi lebih ringan. “Sanksi saat ini terlalu berat, malah dikecam warga. Semoga cepat dikabulkan (perubahan), sehingga bila ada warga yang melanggar kita tahan KTP-nya, dan langsung disidangkan dengan membayar denda Rp 50 ribu,” jelasnya.
Dari itu, diharapkan pihak kelurahan maupun warga setempat bisa saling mengingatkan. Bila tidak mempan dengan cara ditegur, dipersilakan melapor ke DLH. Pmerintah juga telah mengeluarkan surat edaran dan uji coba perubahan jam buang sampah, yang kini hanya berlaku 6 jam, dari pukul 18.00-00.00 Wita. Sehingga sejak dini hari hingga subuh petugas bisa melakukan pengangkatan sampah yang menumpuk di TPS. Dan tidak ada lagi warga yang membuang sampah di pagi hari.
“Kita ingin ada efek jera dan malu. Tapi sanksinya lebih ringan, dan dirasa lebih manusiawi,” tandasnya. (lil/ms)