Sahabat Tak Pulang sebelum Jenazah Ditemukan

- Selasa, 6 Agustus 2019 | 11:47 WIB

PALARAN. Rosul masih trauma. Di benaknya selalu terbayang rekannya, Murhum. Rosul seperti merasa bersalah. Dia gagal mencegah rekannya itu untuk melakukan aksi bunuh diri dari Jembatan Mahkota II.

Bahkan pemuda 20 tahun itu mengaku tak bisa tidur. Dia tak berhenti memikirkan alasan rekannya itu mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Ironisya, Murhum yang biasa disapa Rizky, justru bunuh diri hanya lantaran diputus cinta oleh kekasihnya bernama Hikmah alias Ria.

Sebelum terjun ke Sungai Mahakam, Murhum terlibat cekcok dengan Hikmah. Rosul tak tahu pasti apa yang dibicarakan Murhum dan Hikmah. Meski begitu, Rosul mengaku dapat merasakan bagaimana sakitnya hati Murhum karena diputus cinta.

"Dia (Murhum, Red) setelah pulang dari rumah pacarnya bersama Dimas menangis. Dia sempat minum dengan kami. Lalu mengambil baju yang pernah dikasih pacarnya," tutur Rosul.

Rosul menyaksikan Murhum menangis sembari menenggak miras oplosan. Saat itu Rosul juga ikut menikmati miras. Rosul pun sangat merasakan apa yang dirasakan sahabatnya itu. Terlihat jelas jika Murhum tidak ingin diputus oleh Hikma.

"Saya sudah nasihati. Tapi dia malah mengembalikan pakaian pemberian itu," ujar Rosul.

Sehari setelah kejadian, kemarin (5/8) Rosul masih memilih menunggu di tepi Sungai Mahakam tepat di bawah Jembatan Mahkota II. Dia tak beranjak hingga jasad sahabatnya itu ditemukan.

"Saya sudah anggap dia seperti saudara. Kami sering makan bersama. Kalau ada cuma sebungkus, ya kami makan berdua," ucap Rosul.

Sementara itu, Jhoni (50), paman Murhum mengaku tak begitu tahu dengan kehidupan sehari-hari keponakannya. Karena anak pertama dari dua bersaudara itu memiliki kepribadian tertutup.

"Dia jarang sekali pulang. Di Samarinda dia tinggal dengan tantenya. Kami tidak pernah tahu dia punya pacar," tutur Jhoni, yang mengetahui Murhum sudah 4 tahun tinggal menetap di Samarinda.

Pencarian tubuh Murhum yang ditelan Sungai Mahakam usai melompat dari jembatan, Minggu (4/8) itu pun terus dilakukan. Proses pencarian dikomandoi Tim SAR Gabungan dan Basarnas Kaltimra.

Tim melakukan penyisiran dari titik tenggelamnya Murhum dengan menggunakan ruberboat. Tak ada penyelaman maupun membuat gelombang buatan. Karena hal itu dinilai kurang efektif.

"Pencarian kami juga terkendala padatnya lalu lintas pelayaram kapal. Sehingga kami dan tim lainnya pun harus lebih berhati-hati," kata Dede Hariana, Kepala Unit Siaga SAR Samarinda.

Penyisiran akan terus diperluas tim pencarian setiap harinya, hingga jenazah Murhum ditemukan.

"Radiusnya akan terus kami tambah 1 nautical mile," pungkasnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X