Semester I, Realisasi DJBC 57,61 Persen

- Selasa, 6 Agustus 2019 | 10:11 WIB

BALIKPAPAN—Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kalimantan Bagian Timur (DJBC Kalbagtim) mencatat realisasi pendapatan bea cukai hingga paruh pertama tahun ini telah mencapai 57,61 persen dari target sepanjang 2019. Alat berat dan CPO masih menjadi penyumbang penerimaan terbesar.

“Hingga paruh pertama tahun ini, pendapatan bea dan cukai mencapai Rp 396,3 miliar. Sedangkan target yang ditetapkan pemerintah pusat untuk 2019 sebesar Rp 687,8 miliar," ujar Kepala Bidang Fasilitas Kepabean dan Cukai Kalbagtim Erwindra, Senin (5/8).

Secara rinci dia menyebutkan, pendapatan bea dan cukai berasal dari pendapatan bea masuk sebesar Rp 379,1 miliar, bea keluar Rp 16,8 miliar, dan cukai liquid vape Rp 275,09 juta. Dari rincian tersebut, pendapatan cukai di Kalbagtim baru dipungut tahun ini karena di Bumi Etam terdapat pabrik liquid vape.

“Dengan pencapaian melebihi 50 persen ini, kami optimistis bisa mencapai target sampai akhir tahun,” katanya.
Adapun, penyumbang untuk bea masuk masih dari alat berat, spare part mesin, dan minyak bumi. Kemudian, untuk bea keluar ekspor dari CPO, dan kayu lapis. Batu bara dan pupuk tidak dipungut bea keluar karena ada kebijakan khusus. 

“Kalau barang yang berguna bagi negara atau berdampak pada pembangunan negara tidak akan dikenai. Seperti proyek RDMP ini kemungkinan besar tidak akan dipungut bea masuk. Hanya pajak saja yang kita pungut, ya pajak ekspor impor,” tuturnya.
Sementara itu, pendapatan lainnya, DJBC Kalbagtim berhasil menerima Rp 2,1 triliun. Untuk pajak tidak ada target karena nominalnya tidak menentu.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tahun ini menargetkan penerimaan bea dan cukai sebesar Rp 687,8 miliar, lebih besar dari target  2018 sekitar Rp Rp 509 miliar. Tahun lalu berhasil melebihi target hingga lebih dari 20 persen. Adapun di periode yang sama tahun lalu realisasi mencapai Rp 383,7 miliar. Secara jumlah lebih baik tahun ini.

Erwindra berharap kondisi ekonomi tidak ada gejolak. Sehingga pendapatan DJBC Kalbagtim bisa terealisasi. Mengacu empat tahun silam, DJBC Kalbagtim kesulitan merealisasikan target karena kondisi ekonomi minus.

Sementara itu, data dari BPS Kaltim, nilai ekspor Kalimantan Timur periode Januari-Juni 2019 mencapai USD 8,23 miliar atau turun 8,82 persen dibanding periode yang sama 2018.

Dari seluruh ekspor periode Januari-Juni 2019, ekspor barang migas mencapai USD 1,03 miliar atau turun 37,81 persen dan barang non migas mencapai USD 7,20 miliar atau turun sebesar 2,29 persen dibanding periode yang sama 2018.(aji/tom)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X